#Bebaskan PalestinaSUARA PEMBACA

Cara Islam Membebaskan Palestina

Tank-tank Zionis juga dikabarkan merangsek ke arah wilayah Palestina, melebihi batas yang ditetapkan dalam perjanjian, yakni 700 meter dari wilayah perbatasan. Zona penyangga yang sejatinya merupakan wilayah Palestina ini memang ada di bawah pengawasan militer Yahudi sehingga memungkinkan bagi mereka melakukan berbagai pelanggaran.

Demikianlah, seperti yang diperkirakan, gencatan senjata memang tidak bisa menghentikan kebengisan Zionis yang didukung Amerika. Bagi mereka, melanggar janji sudah merupakan sebuah keniscayaan. Tertulis dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab sejarah peradaban dunia bahwa track record bangsa itu memang dikenal sebagai tukang ingkar janji. Mereka tidak segan-segan melakukan pengkhianatan, bahkan melakukan kejahatan yang lebih besar.

Jadi, apa yang dilakukan oleh zionis ini sudah sangat jelas menunjukkan untuk kesekian kalinya bahwa solusi untuk Palestina bukan dengan bantuan bantuan kemanusiaan, boikot, dan solusi parsial pragmatis lainnya. Solusi hakiki untuk mengakhiri masalah ini hanyalah dengan jihad dan Khilafah.

Masalah Palestina sejatinya bukan hanya persoalan bangsa Palestina, bukan pula persoalan bagi bangsa Arab saja, melainkan persoalan seluruh umat Islam sedunia yang berhasil dipecah-belah menjadi lebih dari lima puluh negara bangsa.

Seluruh umat Islam mempunyai kewajiban untuk menolong saudara mereka yang sedang tertindas, yaitu dengan pertolongan yang semestinya mampu mengusir para penjajah dan mengembalikan tanah Palestina kepada pemilik aslinya. Pertolongan tersebut adalah berupa tentara pembebas, yang hanya bisa dimobilisasi oleh kekuatan politik adidaya. Itulah Khilafah Islam yang saat ini keberadaannya sedang diperjuangkan oleh sekelompok gerakan Islam, dan kemunculannya sangat ditakuti musuh-musuh Islam.

Sudah saatnya kaum muslimin menyadari pentingnya keberadaan parpol Islam ideologis yang senantiasa istiqomah dalam mendakwahkan dan memperjuangkan tegaknya syariat Islam kaffah dalam naungan Khilafah. Karena hanya parpol Islam ideologis yang memiliki fikrah dan thariqah yang sahih dalam mewujudkan junnah (perisai) kaum muslimin yaitu Khilafah Islamiyyah.

Khilafah dahulu telah berhasil membebaskan Baitul Maqdis dan wilayah Syam lainnya termasuk Palestina dari cengkeraman Imperium Romawi yang memerintah dengan zalim. Khalifah Umar ra. mengirim pasukan pembebas yang dipimpin Khalid bin Walid, Amru bin Ash, dan Abu Ubaidah ra., hingga tepat pada Rajab 16-17 H (636-637 M), Palestina dibebaskan dan Perjanjian Umariyah disahkan.

Baitul Maqdis pun sempat jatuh kepada pasukan salibis. Sultan Shalahuddin al-Ayyubi mengerahkan pasukannya untuk membebaskan Palestina. Pada 2 Oktober 1187 M atau pada 27 Rajab 583 H, ia berhasil merebut kembali Baitul Maqdis dan tanah Palestina, dan memaksa musuh menandatangani perjanjian Shulh ar Ramlah.

Janji Allah adalah era Khilafah Rasyidah yang kedua akan kembali tegak. Bahkan, bisyarah Rasulullah Saw menyebutkan bahwa masa depan Baitul Maqdis dan Palestina akan cemerlang di bawah naungannya. Masa depan entitas Zionis Yahudi akan sebaliknya kalah telak dengan sehina-hinanya.

Saat ini kita sedang diuji dengan beberapa pilihan hidup, yakni apakah berdiri di pihak musuh dan menolong mereka untuk menghalangi bangkitnya Khilafah, ataukah menjadi penonton bagi kehadirannya. Pilihan terbaik adalah kita turut serta dalam memperjuangkannya. Sebab Khilafah akan tetap tegak dengan atau tanpa adanya kita yang ikut memperjuangkannya. Wallahu a’lam.[]

Iin Indrawati, Aktivis Muslimah di Kabupaten Bandung.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button