SANTRI PELAJAR

Cek Khodam, Hati-Hati Syirik Modern!

Bahkan Allah SWT mengancam pelaku syirik dengan tidak diterima sholatnya selama 40 hari. Hal ini didasarkan dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Siapa yang mendatangi tukang ramal (dukun) dan bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim)

Khodam selalu diidentikan dengan sosok ghaib berupa jin. Memang benar bahwa seorang muslim dalam keyakinannya wajib meyakini hal-hal ghaib.

Namun dalam konteks jin, kedudukannya sama dengan manusia yakni sama-sama makhluk Allah yang diciptakan untuk beribadah kepadaNya. Lantas apa yang menjadikan kita masih mau menyadarkan diri kepada sesama makhluk?

Allah Swt berfirman,

وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ – 6

Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari (kalangan) manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari (kalangan) jin sehingga mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat. (QS. Al Kahfi: 6)

Kedua, aturan kehidupan masyarakat hari ini yang begitu sekuler. Sistem sekuler telah memisahkan aturan agama dari kehidupan maka tidak mengherankan kehidupan masyarakat makin bebas.

Salah satu dampak kehidupan yang bebas yakni soalan penyimpangan akidah seperti trend cek khodam. Para pembuat konten cek khodam melihat kesempatan untuk mendulang view yang lebih banyak demi menghasilkan cuan.

Mereka tidak memperdulikan isi konten, apakah mengedukasi atau justru menyesatkan akidah seseorang. Sebab agama tak lagi boleh mengatur kehidupan. Agama hanya boleh mengatur seseorang dalam ranah kehidupan privasi saja. Alhasil, banyak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masyarakat.

Negara dalam sistem sekuler tidak lagi memperdulikan fenomena yang tengah terjadi di masyarakat. Karna salah satu pilar sistem sekuler adalah memberikan kebebasan bertingkah laku, asal tidak merugikan orang lain. Padahal negeri tercinta kita merupakan negeri dengan mayoritas muslim terbesar di dunia namun ternyata tidak mencerminkan sikap muslim.

Dalam Islam, salah satu tugas negara ialah wajib menjaga akidah masyarakatnya agar tetap murni. Negara sudah selayaknya menindak setiap konten atau semua media yang mengaburkan akidah masyarakat. Jika negara tegas tidak akan mungkin konten kesyirikan akan menjamur di tengah masyarakat.

Dua hal inilah yang perlu menjadi perhatian umat. Selain itu, seorang muslim perlu mengkaji Islam secara intensif agar mampu membentengi diri dari penyesatan akidah juga harus mendakwahkan ilmunya kepada umat. Buat sobat yang masih iseng nonton live cek khodam, hati-hati syirik modern. Wallahu a’lam bisshawaab.[]

Azrina Fauziah S.Pt, Aktivis Dakwah.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button