China Mau Ubah Al-Qur’an, Wantim MUI: Tak akan Bisa karena Allah yang Jaga
Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MSc mengingatkan umat Islam untuk mewaspadai setiap upaya jahat terhadap ajaran Islam.
Hal tersebut disampaikan Kiai dalam rangka menanggapi upaya Pemerintah China yang akan mengubah Al-Qur’an sesuai versi mereka sendiri.
“Kita harus hati-hati dan waspada terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh orang-orang jahat pada umat Islam, komunis itu memang jahat, segala macam cara akan dilakukan,” kata Kiai Didin dalam kajian Ahad pagi (24/9) di Masjid Al Hijri II Bogor.
Akan tetapi, kata Kiai Didin, Al-Qur’an adalah kitab suci yang tidak akan bisa diubah. “Kita juga harus yakin betul bahwa Al-Qur’an itu tidak akan bisa diubah-ubah karena dijaga oleh Allah,” jelasnya.
Hal itu, sesuai firmanNya di dalam Al-Qur’an yang artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya”
Menurut Kiai Didin, sedetil apapun upaya mengubah Al-Qur’an itu akan ketahuan. Satu kalimat pun berbeda itu akan ketahuan.
“Sudah sering terjadi sejak dahulu ya, orang-orang yang berusaha untuk mengelabui seolah-olah itu dari Al-Qur’an padahal disusupkan, tapi kemudian ketahuan, itu karena dijaga oleh Allah dan orang-orang beriman,” ujar Ketua Umum Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu.
Apalagi, saat ini banyak generasi penghafal Al-Qur’an yang tentu mereka juga sebagai penjaga Al-Qur’an.
“Saat ini semakin banyak anak-anak generasi muda yang Hafiz Qur’an yang mereka itu juga menjaga keaslian Al-Qur’an. Jadi tidak akan bisa Al-Qur’an itu diubah ya,” tandas Kiai Didin.
Seperti diketahui, Pemerintah China dilaporkan akan membuat Al-Qur’an versinya sendiri.
Modifikasi Al-Qur’an versi China ini merupakan bagian dari upaya “sinifikasi” terhadap Islam. Sinifikasi adalah proses mengubah atau memodifikasi sesuatu sesuai dengan budaya China.
red: adhila