RESONANSI

Crooked Coalition

Bahkan, hasil perolehan suara dapat dipastikan estimasinya bakal “menggembos”, seperti ban baru mobil yang tertujah paku besar di jalanan, kempes ambles, gebles. Angka prosentasinya turun drastis. Mengapa?

Dikarenakan ada faktor aib Jokowi. Ironisnya, kelima partai anggota koalisi besar ini malah masih melabelinya dengan Tim Jokowi.

Alasannya tugasnya menjaga dan melanjutkan kesinambungan program-program pembangunan Jokowi.

Padahal, fakta faktualnya apa sih dari program-program pembangunan Jokowi yang substantif entitasnya memeratakan kesejahteraan rakyatnya?

Nyaris tak ada. Mungkin ya bagi orang kaya dan elit, semakin bertambah kaya hedonisme dan elitismenya.

Aib Jokowi itu, adalah banyak sebagian besar infrastruktur dibangun — dianggap sebagai keberhasilan Jokowi—ternyata sumber dananya berasal dari berhutang yang terus-menerus semakin menumpuk, semakin “bejibun”.

Bunganya saja sudah mencapai angka nyaris 40% income APBN tiap tahun. Secara inout flow, cashflow-nya hanya mengindikasikan semakin merusaknya ekonomi negara.

Solusinya otak Sri Mulyani berujung hanya ke “pemerasan pajak” yang terasa semakin mencekik rakyat.

Sesudah seperti itu, penyakit korupsi pun merebak di mana-mana secara struktural dan “sudah tak ada rasa dan urat malu” menjadi membudaya dan berjamaah;

Demokrasi pun yang dicerminkan dengan nilai impresi dan ekspresi kedaulatan rakyat sudah terkekang dan terpasung politik otoritarianisme penguasa korup;

Bahkan, kecenderungan ketimpangan ekonomi semakin melebar dikarenakan penguasaan oligarki korporasi yang semakin besar menguasai pangsa “kue ekonomi” Indonesia.

Sudah tak ada peduli bagi adanya harapan “impian” rasa kesetaraan dan keadilan sosial bagi kesejahteraan seluruh rakyat.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button