TEKNOLOGI

Dampak Fitur AI Google: Kunjungan ke Situs Berita Menurun

Jakarta (SI Online) – Kehadiran fitur AI Overviews dan alat berbasis kecerdasan buatan (AI) lainnya dari Google, termasuk chatbot, telah berdampak terhadap penurunan jumlah kunjungan ke situs berita. Demikian seperti dilaporkan The Wall Street Journal.

Di saat pengguna internet kini cukup bertanya langsung ke chatbot untuk mendapatkan jawaban, yang sering kali dihasilkan dari konten berita tanpa sepengetahuan penerbit, kebutuhan untuk mengklik tautan hasil pencarian berkurang drastis.

Ads: Kunjungi situs berita Warta Fakta untuk mendapatkan informasi seputar bisnis, crypto dan saham.

Hal ini menyebabkan penurunan tajam dalam jumlah kunjungan ke situs berita, yang selama ini menjadi tulang punggung bagi kelangsungan jurnalisme berkualitas, sebagaimana dilansir dari Tech Crunch pada Jumat (13/06/2025).

Fitur ringkasan hasil pencarian milik Google AI Overviews diluncurkan tahun lalu. Sejak fitur itu diluncurkan, dilaporkan jumlah kunjungan ke berbagai situs, mulai dari panduan liburan, tips kesehatan, hingga ulasan produk telah berkurang.

Sementara itu, Google AI Mode diprediksi akan memperburuk keadaan. Mode ini merespons pertanyaan dengan gaya percakapan yang mengandung sedikit atau tanpa tautan ke sumber eksternal.

Ads: Bukan hanya bisnis, situs berita wartafakta juga menayangkan informasi seputar bola dan teknologi.

Salah satu yang terdampak adalah The New York Times, yang menurut data dari Similarweb, mengalami penurunan proporsi arus kunjungan dari pencarian organik ke situs desktop dan mobile mereka dari 44 persen pada tiga tahun lalu menjadi hanya 36,5 persen pada April 2025.

Namun, Google memiliki narasi berbeda. Dalam konferensi pengembangnya pada Mei lalu, Google mengklaim bahwa fitur AI Overviews justru meningkatkan lalu lintas pencarian meski tidak dijelaskan apakah manfaat tersebut dirasakan juga oleh penerbit berita.

Menanggapi ancaman ini, beberapa penerbit seperti The Atlantic dan The Washington Post telah menyuarakan pentingnya perubahan model bisnis industri media secara cepat. Beberapa media bahkan telah menjalin kerja sama konten dengan perusahaan AI demi membuka sumber pendapatan baru.

Baru-baru ini, The New York Times menandatangani kesepakatan dengan Amazon untuk melisensikan konten editorial mereka guna melatih platform AI milik raksasa teknologi tersebut.

Beberapa penerbit lain, termasuk The Atlantic, juga bekerja sama dengan OpenAI. Sementara itu, startup AI Perplexity berencana membagikan pendapatan iklan kepada penerbit berita jika chatbot-nya menampilkan konten mereka dalam hasil jawaban. [ANTARA]

Back to top button