Data Terbaru Korban Tragedi Kanjuruhan: 174 Meninggal, 11 Luka Berat, 298 Luka Ringan
Jakarta (SI Online) – Korban jiwa akibat Tragedi Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, usai laga Arema vs Persebaya, Sabtu (01/10), bertambah menjadi 174 meninggal.
“Data BPPD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Jatim pada pukul 10.30 tadi memang demikian, 174 korban meninggal,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Selain korban meninggal, Emil mengungkap ada 11 orang luka berat dan 298 orang lainnya luka ringan.
Saat ini, kata Emil, ada delapan rumah sakit rujukan untuk para korban: RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima.
Emil menambahkan sebagian jenazah sudah teridentifikasi. Sebagian lainnya masih belum.
“RS Saiful Anwar tadi sudah membantu identifikasi. Ada lebih dari 10 korban jiwa yang belum bisa teridentifikasi,” ucap Emil.
“Kalau ada keluarga yang mau lapor itu poskonya [crisis center] ada di depan Balai Kota Malang. Kontaknya 112, di BPPD Kota Malang,” sambung Emil.
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya. Suporter Arema memasuki lapangan karena timnya kalah. Insiden itu direspons polisi dengan mengadang dan menembakkan gas air mata.
Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter. Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga sesak nafas, penumpukan massa, dan terinjak-injak.
red: a.syakira