Datangi Muhammadiyah, Kapolri Sepakat Gunakan Pendekatan Moderasi untuk Radikalisme
Karena itu, Haedar berharap Kapolri yang baru ini bisa merekat kesatuan umat dan bangsa dan sekaligus juga bisa melakukan ikhtiar penegakkan hukum berbasis pada keadilan.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri menegaskan, dalam mengatasi masyarakat yang terpapar radikalisme global pihaknya tidak lagi menggunakan istilah deradikalisasi, namun akan menggunakan pendekatan moderasi beragama.
“Kami sami’na wa atho’na dengan menggunakan pendekatan moderasi beragama dalam mengatasi persoalan radikalisasi,” ucap Listyo.
Listyo juga mengatakan, silaturahim yang dilakukan juga sebagai bentuk menguatkan dan meningkatkan sinergi antara Kepolisian dengan Muhammadiyah.
“Kami ingin merangkul semua pihak, khususnya dengan ulama dan ormas-ormas apalagi kami ketahui Muhammadiyah adalah salah satu organisasi umat terbesar dari tahun 1912, sehingga wajib bagi kami untuk bisa bersinergi,” jelasnya.
Listyo juga mengatakan dalam menjalankan penegakan hukum akan mengedepankan humanisme dan bagaimana menjadikan lembaga Kepolisian sebagai lembaga yang transparan yang melayani.
“Untuk itu kami harus terus mendapatkan masukan, karena memang kami tidak bisa melihat potret kami sendiri jadi harus ada yang memotret dan yang memotret adalah dari bapak-bapak dan ibu-ibu di Muhammadiyah dan juga Aisyiyah,” imbuhnya.
sumber: muhammadiyah.or.id