Dengan Al-Qur’an, Kita Merdeka
Dalam masa modern kita melihat ada orang merdeka yang hebat, yaitu Imam Hasan al Bana. Dengan berpanduan Al-Qur’an ia membuat organisasi Ikhwanul Muslimin, organisasi Islam terbesar di dunia. Ia meletakkan 10 ‘rukun’ dalam gerakannya, yaitu :
- Al Fahm
Rukun pertama. Dimulai dari fahm. Pemahaman. Kenapa bermula dari sini? Prioritas. Ilmu mendahului perkataan dan perbuatan. Kenapa tidak diungkapkan dengan ilmu? Karena paham adalah tujuan dari ilmu (Yusuf Qardawi).
Ilmu sesungguhnya bukan dengan banyaknya hafalan tetapi dalamnya pemahaman. Skema pemahaman dasar yang diinginkan dimiliki oleh ikhwan disebutkan dalam Ushul ‘Isyrin (Dua puluh prinsip pemahaman Islam Ikhwanul Muslimun). Paham adalah prinsip pengetahuan. Memahami agama Islam dengan benar dan komprehensif.
- Al Ikhlas
Prinsip motivasi. Motivasi internal yang memberi energi untuk selalu bekerja. Ikhlas karena Allah dalam beramal untuk Agama.
- Al ‘Amal
Buah dari fahm dan ikhlas. Tertib amal dari memperbaiki pribadi sampai dengan menjadi guru peradaban. Tertib amal ini terbagi menjadi amal individu (fardi) dan amal kolektif (kolektif). Dalam rukun ini tertib amal yang disebutkan merupakan refleksi cita-cita besar Ikhwan. Mimpi hari ini adalah kenyataan esok hari. Beramal demi agama ini dengan memperbaiki diri sendiri, rumah tangga Muslim, masyarakat, pemerintahan dan seterusnya.
- Al Jihad
Semangat keunggulan. Amal yang dilakukan tidak cukup dilakukan sekadarnya, tetapi perlu dikerjakan hingga memenuhi kualitas jihad. Jihad fi sabilillah dengan berbagai tingkat dan variasinya.
- At Tadhliyyah
Mencapai keunggulan perlu pengorbanan. Spirit untuk selalu memberi. Ruhul badzl. Tidak ada jihad tanpa pengorbanan. Berkorban pada waktu, kesungguhan, harta, dan jiwa demi agama
- At Tha’ah
Menaati Allah dan Rasul-Nya dan waliyul amr, baik dalam kondisi susah atau mudah, senang maupun benci. Semangat yang menggebu, pengorbanan yang banyak tidak boleh salah arah. Karena kerja dilakukan secara kolektif, dalam organisasi, ada kerangka strategi yang perlu diperhatikan. Taat adalah mentaati strategi yang telah ditetapkan.
- Ats Tsabat
Istiqamah, sabar, terus bekerja, meski waktu demikian lama. Waktu adalah bagian dari solusi. Memegang teguh agama, baik dari sisi aqidah, syariah, baik keyakinan maupun perbuatan, sekalipun harus memakan waktu yang panjang untuk sampai pada tujuan.
- At Tajarrud
Totalitas. Loyalitas terhadap ideologi. Shibghah, mencelupkan diri aqidah secara total. Membersihkan diri dari pemikiran yang bertentangan dengan pemikiran Islam dan dari setiap orang atau teman yang memisahkan antara seorang Muslim dengan loyalitas kepada agamanya.
- Al Ukhuwwah
Persaudaraan dalam agama, karena persaudaraan merupakan saudara persatuan dan terapi bagi keterpurukan dan kehancuran, sedangkan perpecahan merupakan saudara kekufuran. Spirit cinta. Hati dan ruh yang berpadu dengan ikatan akidah. Dimulai dari lapang dada (salamatus shodr) hingga mengutamakan orang lain (itsar).
- At Tsiqah
Kemantapan hati dalam mengontrol perbuatan demi Islam sesuai dengan kaidah Islam yang mengatakan, ”tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Khalik. ”Tenangnya hati terhadap kompetensi dan kejujuran pemimpin. Peran pemimpin sebagai orang tua dalam ikatan hati, guru dalam memberi ilmu, syaikh dalam pendidikan ruhani dan komandan dalam menentukan kebijakan dakwah. (Lihat https://salikin.org/sepuluh-rukun-baiat/)