Dengki Jokowi pada Anies Baswedan
Mereka menyatakan bahwa Anies adalah seperti SBY, anak emas Amerika. Terhadap tuduhan ini, sebagaimana tuduhan-tuduhan lainnya, Anies sampai saat ini tidak menjawab. Dan memang tidak perlu dijawab. Dalam politik Indonesia saat ini, memang lebih baik pro Amerika daripada pro China. Masyarakat Amerika dan demokrasinya, mirip dengan demokrasi di Indonesia. Perbedaannya Amerika demokrasinya liberal, Indonesia demokrasinya berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Indonesia adalah negara yang demokratis, bukan otoriter dan satu partai yang diperbolehkan, sebagaimana China.
Di samping itu, kebijakan mengundang investor dari dari Amerika (Timteng, Jepang dan Eropa), lebih menguntungkan daripada China. Karena investasi dari China hampir bisa dipastikan mewajibkan paket uang dan tenaga kerja dari China. Sebab China kelebihan penduduk, jumlah penduduknya kini Rp1,4 miliar.
Dengki memang sifat berbahaya yang dimiliki manusia. Kata Rasulullah, “Waspadalah terhadap dengki (hasad), sesungguhnya dengki mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu.” (HR. Abu Dawud). Dengki itu menginginkan hilangnya kenikmatan pada diri orang lain, dan kemudian kenikmatan itu berpindah pada dirinya.
Apakah kedengkian Jokowi kepada Anies ini akan berlangsung terus hingga 2024? Waktu yang akan menjawabnya. Wallahu azizun hakim.[]
Nuim Hidayat, Pengamat sosial politik.