Denny JA Cs Harus Jaga Hormon Serotonin Jokowi
Pertanyaannya, bagaimana mungkin lembaga-lembaga survei bisa menjaga hormon serotonin Pak Jokowi?
Fakta kampanye pilpres yang sejak awal didominasi oleh Prabowo-Sandi, berpotensi memicu serangan panik (panic attack) di dalam diri Pak Jokowi. Denny JA (DJA) dan para direktur lembaga-lembaga survei lain tahu persis bagaimana cara menenangkan Jokowi. Mudah sekali. Yaitu, meninggikan hasil survei elektabilitas petahana.
Elektabilitas tinggi itulah yang menjadi ‘cara kelima’ menenangkan Jokowi, disamping empat ‘cara resmi’ untuk meningkatkan hormon serotonin. Dengan ‘cara kelima’ ini Jokowi selalu merasa bahagia. Itulah sebabnya Denny JA Cs harus menempatkan elektabilitas Jokowi pada angka 55% ke atas.
Elektabilitas tinggi ini bisa menyetabilkan produksi hormon serotonin di tubuh Jokowi. Ini yang masih bisa membuat beliau tertawa lebar. Merasa bahagia. Meskipun dia dikepung oleh gemuruh penyambutan Prabowo-Sandi.
Artinya, hanya dengan elektabilitas tinggi itulah pikiran Pak Jokowi bisa ditenangkan. Dia bisa dibuat senang. Bisa melupakan ekspansi masif Prabowo-Sandi.
Dengan begitu, sangat pas kalau dikatakan bahwa lembaga-lembaga survei pro-Jo mirip seperti tim dokter kepresidenan yang setiap hari menjaga kesehatan presiden. Bahkan, “tim serotonin” yang dipimpin oleh DJA itu boleh jadi lebih penting dibandingkan tim dokter kepresidenan. Karena merekalah yang bisa senantiasa menyemangati Jokowi untuk urusan pilpres sekarang ini.
Bayangkan saja sekiranya hormon serotonin Jokowi rendah. Bisa gawat. Bisa lemas. Atau bisa pingsan juga, barangkali.
Jadi, salah satu pelajaran manarik yang layak kita diskusikan ialah bahwa elektabilitas tinggi, meskipun palsu, bisa menjadi salah satu cara meningkatkan hormon serotonin.
Asyari Usman
(Penulis adalah wartawan senior)