Dewan Da’wah Kota Bogor Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi
“Terima kasih, semoga bapak-bapak semua dipajangkan umurnya, dikuatkan iman Islamnya dan diberikan rizki yang banyak,” ucap Toyyib, tokoh masyarakat Desa Parungpung.
Kegiatan sosial ini tidak hanya meringankan beban korban bencana, tetapi juga mempererat hubungan masyarakat antardaerah dalam semangat berbagi. Dewan Da’wah berharap kegiatan serupa terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk membantu sesama, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Penyaluran bantuan tersebut juga didampingi pengurus Dewan Da’wah lainnya yaitu Ketua DDII Jawa Barat Ustaz Roinul Balad, Wakil Ketua DDII Kota Bogor Ustaz Wilyudin Dhani, Sekretaris DDII Kota Bogor Gumelar Adiwijaya dan lainnya. Selain itu ada juga rombongan dari tim kemanusiaan Dewan Da’wah Jawa Barat dan Persaudaraan Alumni (Persada) 212.
Kegiatan ini juga diikuti mahasiswa dari Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Kota Bogor sebagai pembelajaran langsung di bidang sosial kemanusiaan.
Pantauan Suaraislam.id di sekitar wilayah bencana, setelah banjir surut warga masih harus berjuang melawan lumpur tebal yang menutupi pertanian dan permukiman. Krisis air bersih menjadi masalah utama karena sumber air warga tercemar oleh banjir. Tidak adanya fasilitas pengungsian seperti tenda darurat memaksa warga mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga yang lebih aman.
Selain itu, bencana ini juga disertai pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari tiga hari. Akibatnya, masyarakat kesulitan berkomunikasi karena sinyal telepon pun ikut terganggu selama mati listrik.
Sebelum ke Kecamatan Pabuaran, tim Dewan Da’wah Kota Bogor juga mengunjungi posko relawan Persaudaraan Alumni (Persada) 212 di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.
Di posko kemanuisaan tersebut, tim Dewan Da’wah mengunjungi sejumlah relawan kemanusiaan yang membuka dapur umum. Di antara relawan ada tokoh masyarakat yang juga anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Mekarsari, Cahyadi.
Ia mengatakan, di Kecamatan Nyalindung ada sembilan desa yang terkena bencana berupa pergerakan tanah, longsor dan banjir.
Bencana tersebut menyembabkan 48 rumah rusak berat dan 66 rusak ringan dengan jumlah 195 jiwa yang terdampak. Hingga saat ini, mereka mengungsi ke mushola, madrasah, rumah kerabat yang terdekat.
rep: latif
red: adhila