Di Balik Musibah Gempa Cianjur
Sebagaimana dikutip dari Radar Cianjur, Cianjur ikut kontes gay nasional tahun 2018. Dan banyak pesta gay diadakan dikota ini setelah polisi mendapati aplikasi L98T (kumparan news, 14/01/2018).
Pesta itu terus ada, dan terendus pada bulanMei 2022 lalu. Mengagetkan, dalam postingan Indonesia bertauhid dalam satu tahun jumlah gay di Cianjur melonjak hingga 1.000 orang.
Kriminalitas remaja di Cianjur menjadi rapor merah. Yang terbaru kejadian aksi geng motor yang terus berulah. Remaja dibacok usai nonton pertandingan futsal oleh geng motor (news.okezone.com, 13/11/2022).
Tidakkah kemaksiatan yang ada menjadi pelajaran untuk negeri untuk segera bertobat. Bukankah kaum Sodom membuktikan, bahwa azab yang Allah timpakan pada umat Nabi Luth akibat yang membangkang dan suka sesama jenis. Batu-batu besar dari langit yang Allah kirimkan dan menjungkir balikkan kota tersebut menjadi muhasabah bagi ikut untuk meninggalkan berbagai macam maksiat?
Sungguh maksiat yang ada hari ini merupakan buah dari pilar kebebasan ala Kapitalisme. Manusia bebas berbuat sesukanya tanpa mengindahkan agama.
Rancangan Global untuk memberi ruang pada kaum L98T semakin kokoh, tak terkecuali di negeri mayoritas muslim Indonesia.
Sejak 2006 dalam the Yogyakarta Prinsiple dan terus bergulir hingga tahun ini L9BT mulai diakui RI. Saiful Mujani (SMRC) melakukan riset bahwa setengah dari penduduk Indonesia mendorong pemerintah melindungi komunitas pelangi (Saifulmujani.com,25/01/2018). Bukankah perbuatan itu semakin mengundang adzab Allah SWT?
Bahkan, pada KTT G20 dalam forum Religion of Twenty (R20) baru-baru ini, menjatuhkan vonis bahwa agama adalah pihak yang bersalah. Agama sebagai sumber konflik dan persoalan global dunia saat ini. Siapa saja yang menganggap dosa pelaku L98T justru dianggap sebagai pemicu konflik.
Dalam surat Al-A’raf ayat 96, Allah SWT telah mengingatkan pada kita bahwa jika penduduk beriman dan bertakwa akan ada banyak keberkahan dari langit dan bumi. Dan sebaliknya, jika mendustakan ayat-ayat Allah atau aturan Allah maka akan ada siksaan sesuai dengan yang dikerjakan.
Raihana Muthiah, Praktisi Pendidikan Kota Batu, Jawa Timur.