Di Lingkaran Calon Presiden
Yang suatu waktu bisa ditambal dengan lem perekat bisa bersatu kembali.
Jadi pengelolaan negara itu hanya dipertontonkan bak dramaturgi. Skenarionya sudah jelas yang merekayasa mereka dua paslon berada di lingkaran paslon.
Sang sutradara tetap itu-itu saja yang dari kantong baju dan celananya sudah keluar dinasti politik cermin legacy berakar.
Jadilah NKRI negara hazard sungguh tak berkemajuan, negara memble, negara tak karu-karuan. Negara sekumpulan para bandit dan pengkhianat. Presidennya pun hanya badut dan atau boneka.
Lantas, apakah kubu Amin yang mengusung perubahan itu dengan visi kesetaraan dan keadilan untuk semua akan benar-benar mampu menyikat kerak dan karatan kekuasaan mereka? Sehingga, ibu pertiwi ini menjadi kinclong kembali terbersihkan menjadi mutiara mutu manikam yang diidam-idamkan?
Kuncinya hanya pada kesadaran rakyat yang saat ini pun masih terpolarisasi.
Yang tak sadar keterbelahan itu dipelihara dan diperbuat oleh kekuasaan Jokowi dan antek-anteknya dengan pelbagai sumber jargon ideologi dan sejarah. Sehingga, perpecahan itu menjadi langgeng, abadi.
Diperlukan lebih kekuatan tidak saja rasionalitas akal sehat dan kewarasan rakyat. Bahkan, diperlukan sampai pencapaian imani tertinggi dan moral rakyat yang sangat luar biasa menyentuh altar Ketuhanan Yang Maha Kuasa. Sebab, masih ada saja Habaib ,Kyai, Ustadz dan pemuka agama lainnya keberpihakannya kepada rezim Sontoloyo dan Genderuwo ini.
Sehingga, rakyat dapat merebut kembali kedaulatannya melalui keterpilihan dan kemenangan AMIN seharusnya.
Karena di depan masih ada tembok raksasa yang masih akan menghalanginya berupa segala kecurangan, keculasan dan kelicikan yang sudah pasti akan mereka perbuat untuk mempertahankan kemenangan mereka berapa pun ongkos taruhannya.
Nyaris 800 petugas penyelenggara di Pilpres 2019 tewas dan ribuan lainnya sakit itu saja abai bak angin lalu dan tak dipedulikan.
Dalam bentuk apa lagi kecurangan, kelicikan dan keculasan mereka akan lakukan? Ancaman teror membunuh Anies pun sudah digaungkan. Acara Najwa Shihab pun diretas dengan ancaman pilihan: diam atau haruskah mati!
Kalau pun itu benar-benar terjadi perang fisik antar-rakyat tak terhindarkan lagi! Wallahu a’lam Bishawab.
Mustikasari-Bekasi, 29 Desember 2023
Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan