#Bebaskan PalestinaINTERNASIONAL

Digempur Al-Qassam, Tiga Tentara Israel Tewas

Gaza (SI Online) – Pejuang perlawanan Palestina kembali menunjukkan keberanian luar biasa dalam menghadapi penjajahan brutal Israel. Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berhasil melancarkan penyergapan kompleks yang menewaskan tiga tentara Israel dan melukai sejumlah lainnya pada Sabtu malam (20/7) di kota Abasan al-Kabira, wilayah timur Khan Yunis, Jalur Gaza selatan.

Dalam operasi yang diklaim sebagai bagian dari Serangan “Batu Daud”, para pejuang Qassam keluar dari terowongan perlawanan dan berhasil memasang alat peledak canggih di jalur kendaraan militer Israel. Serangan tersebut secara presisi menargetkan dua kendaraan pengangkut personel lapis baja jenis Namer, menghancurkannya sepenuhnya.

Brigade Qassam dalam pernyataan militernya menyebutkan bahwa alat peledak dikendalikan secara langsung dan ditempatkan di dalam kokpit kendaraan dengan akurasi tinggi, menewaskan seluruh awak di dalamnya. Selanjutnya, para pejuang juga menembakkan rudal Yasin 105 ke arah kendaraan lapis baja ketiga, menghancurkannya secara total.

Ekskavator Militer dan Helikopter Israel Dikerahkan untuk Evakuasi

Menurut laporan lapangan, militer Israel mengerahkan ekskavator untuk mengubur kendaraan yang terbakar guna menghilangkan jejak kehancuran, sementara helikopter militer dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah dan korban luka-luka. Namun, sensor militer Israel kembali diberlakukan secara ketat untuk menutupi jumlah pasti korban dan meminimalkan dampak psikologis di dalam negeri.

Situs berita berbahasa Ibrani Hadashot Bezaman mengakui adanya “ledakan besar selama operasi militer lapangan,” tanpa merinci jumlah korban akibat pembatasan informasi. Namun, informasi dari lapangan dan pernyataan resmi Brigade Qassam memastikan bahwa operasi tersebut berhasil melumpuhkan pasukan Israel secara telak.

Simbol Perlawanan di Tengah Kejahatan Genosida

Operasi heroik ini menjadi simbol keteguhan dan keberanian pejuang Palestina dalam menghadapi agresi kolonial Israel yang tak hanya menargetkan militer, tetapi juga warga sipil, anak-anak, dan infrastruktur sipil melalui bom, blokade, dan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang.

Sejak 7 Oktober 2023, tentara pendudukan Israel telah kehilangan 895 prajurit, termasuk 451 dalam pertempuran darat di Jalur Gaza. Selain itu, 6.108 tentara lainnya luka-luka, termasuk 2.803 dalam operasi darat, menurut data resmi militer Israel sendiri.

Namun, laporan dari Gaza menunjukkan bahwa angka korban dari pihak Israel kemungkinan jauh lebih besar, mengingat penerapan sensor ketat terhadap publikasi korban jiwa dan upaya sistematis Israel untuk menyembunyikan kerugian mereka.

Ketika Dunia Diam, Pejuang Palestina Bertahan

Di tengah bungkamnya dunia internasional atas pembantaian massal, penghancuran total infrastruktur, dan kematian ratusan anak akibat kelaparan dan malnutrisi, pejuang Palestina terus menunjukkan bahwa martabat dan pembebasan tidak bisa dibungkam oleh tank, drone, maupun embargo makanan.

Mereka bukan hanya bertempur dengan senjata, tapi juga dengan tekad dan keyakinan bahwa tanah Palestina bukan untuk ditundukkan, melainkan untuk dibebaskan.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button