Dr Hussam Abu Shafiya, Simbol Perlawanan Nakes Palestina terhadap Zionis Israel
Sosok dokter Hussam
Dokter Hussam Abu Shafiya lahir pada 21 November 1973 di Kamp Pengungsi Jibaliya di utara Gaza. Ia adalah putra seorang pengungsi Palestina.
Keluarga Abu Shafiyya, juga dikenal sebagai Abu Ilyas, diusir secara paksa dari Asqalan (Ashkelon) di wilayah bersejarah Palestina pada 1948, ketika Israel didirikan, dan mengungsi di Gaza.
Abu Shafiya yang lahir di kamp pengungsi dikenal sebagai salah satu dokter anak terkemuka di Gaza.
Dia kehilangan putranya yang terluka akibat serangan Israel, meski begitu dia tetap tidak meninggalkan perjuangannya membantu para pasien di rumah sakit.
Abu Safiyya, seperti setiap warga Palestina lainnya, harus menanggung kerugian atas serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Putra Abu Safiyya, Ibrahim, tewas dalam serangan yang dilakukan tentara Israel di Rumah Sakit Kamal Adwan pada 26 Oktober.
Abu Shafiya yang menunaikan salat jenazah putranya dengan kain putih tetap melanjutkan tugasnya meski kehilangan putranya.
Meskipun berulang kali mendapat ancaman dari tentara Israel, Abu Shafiya menolak untuk mengevakuasi Rumah Sakit Kamal Adwan dan meninggalkan daerah tersebut.
Abu Shafiya terluka akibat pecahan peluru di pahanya saat tentara Israel menyerang rumah sakit pada 23 November.
Dokter Palestina tersebut mengatakan setelah serangan itu, “Ini tidak akan menghentikan kami. Saya terluka di tempat saya bekerja dan ini merupakan suatu kehormatan. Darah saya tidak lebih berharga daripada darah rekan-rekan saya atau orang-orang yang kami layani. Saya akan kembali ke rumah sakit dan bertemu dengan pasien segera setelah saya pulih.”
Abu Shafiya terus merawat pasiennya dengan menggunakan tongkat selama beberapa hari setelah dia terluka.
Selama serangan darat tentara Israel yang dimulai pada 6 Oktober dan berlanjut, Abu Shafiya berkali-kali meminta bantuan untuk RS Kamal Adwan dari dunia.