Empat Kali Masuk Penjara Israel, Bushra Jamal al-Thawil Tak Pernah Surut Semangat
Pada 2014, Bushra ditangkap lagi. Ia divonis untuk menghabiskan masa tahanan yang sebelumnya belum dijalankan, yakni sekitar 10,5 bulan. Mei 2015, ia keluar dari tahanan.
Bukan hanya ibu dan dirinya, sang ayah yang seorang Wali Kota, juga ditangkap oleh Israel dan dipenjara. Selama beberapa bulan.
“Militer Israel menggunakan UU Darurat. Mereka bebas menangkapi siapa saja tanpa ada kesalahan. Bebas juga memperpanjang tahanan,” kata Bushra.
Saat ini, Bushra bersama keluarga tinggal di Ramallah, Tepi Barat. Karena statusnya sebagai jurnalis, dia termasuk orang yang dilarang untuk memasuki kawasn Al-Quds. Juga dilarang ke luar negeri.”Alasannya, bisa menyebarkan informasi,” kata dia.
Jangankan ke luar negeri, lanjut Bushra, dirinya menjenguk orang-orang yang baru keluar dari tahanan Israel saja tidak diperbolehkan. “Pergerakan saya sangat dibatasi,” kata dia.
Meski demikian, Busra tidak pernah surut putus semangat. Ia terus mengabarkan berbagai hal tentang Palestina. Terutama perlakukan Israel terhadap para tahanan Palestina. Sebab menurutnya, belum banyak yang perhatian terhadap masalah itu.
“Tidak ada pembelaan LSM terhadap mereka, termasuk dari aktivis-aktivis kemanusiaan di seluruh dunia,” kata dia.
Karena itu, Bushra juga mendirikan lembaga pemerhati tawanan. Ia menggalang bantuan untuk membantu mereka yang sakit, mendata kebutuihannya dan termasuk memberi bantuan kepada keluarga tahanan.
Red: shodiq ramadhan