Eric Zemmour, Bakal Capres Anti-Islam Prancis akan Larang Muhammad sebagai Nama Bayi
Selain itu, pada tahun 2016, dia didenda 3.000 euro karena memprovokasi kebencian agama setelah membuat pernyataan anti-imigran dan Islamofobia.
Pada 2019, ia membandingkan Muslim di Prancis dengan “penjajah”.
Dia juga menuntut agar dua juta warga asing Muslim diusir dari Prancis, termasuk mahasiswa dari benua Afrika.
Namun, Zemmour mendapatkan begitu banyak momentum dalam jajak pendapat atau survei capres sehingga satu survei minggu ini memproyeksikan bahwa dia dapat memenangkan putaran terakhir pilpres April, dan dapat mengumpulkan 45% suara melawan petahana Emmanuel Macron.
Menurut layanan radio Prancis, Radio France Internationale (RFI), pemilih Zemmour terutama terdiri dari pedagang, eksekutif, dan pengusaha kecil, dengan sedikit afiliasi ke Marine Le Pen.
Menurut data resmi, pada 2017, partisipasi pemilih Muslim sangat tinggi yaitu 62%, dan 92% memilih kandidat dari partai politik Prancis, La Republique En Marche (LREM)—partainya Emmanuel Macron.
Menurut lembaga Prancis; Opinion Way, Macron mendapatkan 2,1 juta suara Muslim.
Menurut Special Eurobarometer 2019, survei opini publik lintas negara, populasi Muslim di Prancis diperkirakan 5% atau 3,35 juta. Lembaga think tank AS; Pew Research Center, memperkirakan populasi Muslim akan meningkat menjadi 8,6 juta atau 12,7% dari total populasi Prancis pada tahun 2050. []