Fadli Zon: Apa Salahnya Kalau Prajurit TNI Simpati kepada Habib Rizieq?
Jakarta (SI Online) – Anggota DPR RI Fadli Zon mempertanyakan soal prajurit TNI Angkatan Udara Serka BDS yang ditahan lantaran menyanyikan lagu sambutan kepulangan Habib Rizieq Syihab.
“Apa salahnya kalau ada prajurit TNI simpati atas kedatangan ulama besar Habib Rizieq Syihab dari Saudi Arabia setelah 3,5 tahun?” kata Fadli melalui akun Twitternya, Kamis (12/11/2020).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra berharap TNI tidak membuat kesalahan dalam mengambil kebijakan. Apalagi, hanya karena sang prajurit atas rasa simpati terhadap ulama dan habaib. “Jangan mengirim pesan salah pada publik,” ingatnya.
Menurut Fadli, selama ini TNI memiliki hubungan yang baik dengan para ulama. “TNI selalu baik dengan ulama, kiai, habaib dan tokoh-tokoh agama. Jangan perlakukan prajurit tersebut seperti kriminal,” tandasnya.
Merespon cuitan Fadli, banyak netizen yang juga mempertanyakan perlakukan terhadap Serka BDS. “Aneh kalau seorng TNI dianggap bersalah mengucap takbir dan mengungkapkan rasa cinta kepada ulama. Bukankah negara kita berdasar UUD 45 yang didalamnya memuat tentang kebebasan beragama dan berlandaskan Pancasila yang sila 1 nya Ketuhanan yang maha Esa.? apakah sekarang pasal2 tersebut sudah dihilangkan?” cuit netizen dengan akun bernama Queenretno.
Seperti diketahui, nama Serka BDS ramai diperbincangan publik. Itu setelah ia merekam dirinya sendiri yang melantukan lagu sambutan untuk Habib Rizieq Syihab.
Dalam video berdurasi 24 detik itu, Serka BDS mengungkap rasa bahagianya atas kepulangan Imam Besar FPI itu.
“Marhaban pemimpin FPI, Allah, Allah. Disambut prajurit TNI, Allah, Allah. Marhaban ahlan wa sahlan, marhaban Habib Rizieq Syihab. Takbir, Allahu akbar!” ujar Serka BDS.
Sementara itu, TNI AU membenarkan bahwa pria yang merekam dirinya sendiri dan viral di media sosial itu adalah prajuritnya. “Memang itu anggota TNI AU. Dia sudah melanggar hukum disiplin militer,” ujar Kadispen TNI AU Marsma Fajar Adriyanto.
Saat ini, Serka BDS sedang ditahan dengan tuduhan melanggar disiplin. “Akan kita tindak tapi harus menunggu penyelidikan oleh POM (Polisi Militer) dan intelijen,” tandasnya.
red: adhila