Fadli Zon: Indonesia Harus Berperan untuk Perdamaian Afghanistan
Jakarta (SI Online) – Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon menilai bahwa pendekatan Taliban sekarang ini lebih banyak pendekatan politik yaitu menginginkan political settlement atau solusi politik, bukan pendekatan militer.
“Jadi kita tidak perlu ketakutan apalagi berusaha menghidup-hidupkan kembali terorisme di Indonesia,” ujarnya dalam akun Youtubenya, Fadli Zon Official, Kamis (26/8/2021).
Menurutnya, sejarah akan mencatat AS kalah hadapi Taliban usai 20 tahun pendudukan dengan habiskan US$ 2 triliun. Kini Taliban menjadi penguasa Afghanistan dan berjanji akan menciptakan stabilitas dan hubungan internasional yang damai. “Semoga itu yang akan terjadi,” harap Fadli.
Sementara itu, lanjut Fadli, Indonesia sebagai negara yang punya sosial capital atau political capital terhadap Taliban bisa menjadi lebih pro aktif menjadi semacam penengah atau mediator atau fasilitator bagi terbentuknya pemerintahan inklusif di Afghanistan.
“Kita tahu beberapa waktu lalu Wapres Jusuf Kalla datang ke Afghanistan pada Januari 2021, dan sebelumnya juga mengundang pihak dari pemerintahan Ashraf Ghani maupun Taliban diundang ke Jakarta bahkan sempat mereka berdialog di kantor PBNU,” ungkanya.
Politisi Gerindra itu menilai, dengan politik luar negeri kita bebas aktif, seharusnya Indonesia punya peran lebih menonjol sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia. “Apalagi Presiden Jokowi juga pernah ke Aghanistan dan Ashraf Ghani juga pernah ke Jakarta,” tuturnya.
Akan tetapi, ia mempertanyakan kenapa sekarang yang berperan malah negara lain seperti China, Rusia, Turki dan negara-negara eks Uni Soviet yang dekat dengan Afghanistan.
Karena itu, lanjut Fadli, Indonesia perlu mengambil langkah insitiaf untuk menjadi fasilitator atau mediator untuk perdamaian di Afghanistan.
Selain itu, kata dia, kita juga tidak perlu ketakutan dengan berkuasanya Taliban saat ini. “Apalagi berusaha menghidup-hidupkan kembali akan ada jaringan terorisme di Indonesia akibat kemenangan Taliban ini,” jelas Fadli.
“Saya kira Amerika sendri sudah sadar bawah war on terror sudah gagal, pendekatan militer sudah gagal,” tambahnya.
Pihaknya berharap, Afghanistan ke depan lebih damai dan stabil. “Mudah-mudahan kita melihat Afghanistan lebih stabil, lebih damai terhindar dari konflik apalagi perang saudara. Dan menjadi sahabat kita karena Afghanistan termasuk salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI,” tandas Ketua BKSAP DPR ini.
red: adhila