Fadli Zon Usulkan Nama Ibu Kota Baru “Jokowi”
Sementara itu, anggota Panja RUU IKN DPR dari Fraksi PDIP, Tubagus Hasanuddin, mengaku pemilihan Nusantara sebagai nama IKN baru akan menimbulkan kebingungan. Pasalnya, ia mengingatkan Nusantara memiliki pengertian yang telah disepakati selama ini.
“Kalau mungkin kata lain masih bisa, tapi kalau Nusantara saya khawatir akan confuse dengan Nusantara yang memang sudah disepakati yang pengertiannya nusa di antara. Kecuali, kita sepakati wilayah yang kita tinjau kemarin itu adalah daerah nusantara atau wilayah nusantara,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Panja RUU IKN DPR dari Fraksi PKB, Yanuar Prihatin, mengakui ada kekhawatiran dalam pemilihan Nusantara sebagai nama IKN baru. Ia pun mengusulkan agar nama IKN baru menggunakan dua suku kata seperti Nusantara Jaya atau Nusantara Bangkit.
“Kekhawatiran itu ketika nama itu sudah besar kemudian mengerucut jadi locus tertentu. Apakah ini suatu reduksi atau tidak, saya juga enggak paham mungkin perlu dicari jalan keluar,” katanya.
Sementara itu, anggota Panja RUU IKN DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, menyampaikan bahwa Indonesia merupakan bentuk tunggal dari nusantara. Sebaliknya, menurutnya, nusantara adalah bentuk jamak keindonesiaan yang tunggal.
Ia pun meminta penjelasan pemerintah terkait pemilihan Nusantara sebagai nama IKN baru.
“Sehingga, apakah jalan pikiran ini digunakan pemerintah juga dipakai untuk katakan keindonesiaan kita ini ibu kotanya menjadi nusantara agar yang jamak menjadi tunggal tadi? Kalau itu jalan pikirannya, menarik juga. Oleh karena itu perlu kita dengar penjelasan pemerintah,” katanya.
Terakhir, anggota DPD Agustin Teras Narang, berharap pemerintah membuat kajian yang komprehensif berkaitan penamaan Nusantara. Ia mempertanyakan landasan sosiologis, filosofis, dan historis dari pemilihan nama tersebut.
“Berkenaan dengan nama Nusantara, tentu DPD dalam hal ini menganggap ini merupakan suatu hal yang tidak sederhana karena ini suatu penamaan terhadap IKN dan ini punya nilai yang sangat luar biasa bagi bangsa dan negara kita,” katanya.
red: farah abdillah