MUDA

Gaes, Jangan Biarkan Islamophobia Lucuti Akidahmu!

Gaes, Kecurigaan terhadap Islam atau ajaran Islam dan pengikutnya sudah lama berkembang di dunia. Puncaknya saat terjadi peristiwa WTC 11 September 9 tahun lalu. Otak di balik penyerangan gedung kembar pencakar langit yang merupakan lambang kejayaan ekonomi Amerika dan juga gedung Pentagon sebagai kekuatan pertahanan militer Amerika disebut-sebut Osama bin Laden. Dan sudah menjadi rahasia umum yang di tuduh adalah sosok religius muslim.

Sejak peristiwa menggemparkan dunia itu, citra Islam semakin terusik, khususnya di negara-negara Eropa dan Amerika. Bahkan, dunia dalam berbagai kegiatan selalu mengaitkan ketakutan terhadap Islam. Padaahal sebenarnya hal itu tidak mendasar. Mulai saat itu gaes, pengaruh Islamhobia sangat dirasakan oleh umat Islam di seluruh pelosok dunia. Mereka yang berada minoritas tidak bisa berbuat banyak, selain menerima perlakuan tidak manusia dari penguasa setempat. Perijinan pendirian Masjid susah, adapun sangat dibatasi.

Perlu kita ketahui ya gaes, fakta telah menjawab keberhasilan mereka. Efek global Islamophobia telah menjadikan negara-negara di berbagai belahan dunia baik benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia menjadi satu persepsi tentang Islam. Mereka tidak segan-segan mengeluarkan dana besar-besaran agar ideologi penjajahan Kapitalisme tetap memiliki pengaruh atas dunia.

Gaes, genderang kebencian untuk mempersempit gerak dakwah Islam dalam menyiarkan agama dan hukumnya. Target dan sasarannya adalah kelompok-kelompok atau orang-orang yang masih tetap tsiqoh memperjuangkan Islam kaaffah. Alasannya adalah dikhawatirkan kelompok-kelompok atau orang-orang tersebut mampu menyadarkan umat Islam yang selama ini tertidur pulas sehingga umat Islam memiliki sebuah kesatuan padu berfikir yang mengarah kepada kebangkitan universal dan menyeluruh.

Kegigihan mereka di gambarkan dalam Al-Qur’an sebagaimana berikut:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Al Baqarah: 120)

Gaes! sungguh pertentangan mereka begitu keras sehingga tidak dapat disangsikan lagi. Oleh karena itu, seharusnya umat ini mulai sadar bahwa kita sekarang sedang diperangi dalam hal aqidah. Begitu besar penghinaan dan pelecehan mereka terhadap Islam telah ditampakkan secara terang-terangan tanpa adanya perlawanan yang berarti. Kenapa gaes? karena umat saat ini sudah kehilangan perlindungan kekuasaan yaitu negara.

Perlu kita ketahu gaes, keberhasilan kaum kuffar merobek kehormatan umat Islam telah mengantarkan umat ini ke taraf berfikir mundur. Bisa dikatakan sampai kepada titik di mana umat Islam sendiri asing terhadap Islam. Aqidah kian terlucuti dalam ketakutanya kepada Islam sendiri. Berbagai fakta menunjukkan termasuk di negeri kita tercinta ini, penyakit Islamophobia benar-benar memghinggapi umat Islam gaes.

Contonya, ketika ada seseorang muslimah memakai jilbab dianggap tidak lazim. Membawa Al-Qur’an dianggap radikal. Berjenggot mereka mengatakan kelompok Islam tertentu, garis keras, ekstrimis, teroris. Terakhir, tulisan tauhid pun di katakan mendukung ormas tertentu, bahkan dilabeli ormas terlarang. Padahal kalimat tauhid adalah eksistensi awal dan akhir kehidupan manusia.

Solusi yang tepat adalah menyatukan umat Islam dalam satu kepemimpinan, yaitu kepemimpinan Khilafah Islamiyah. Hanya Negara Khilafah yang akan menyatukan. Tidak akan ada fitnah lagi yang berkembang dan menyudutkan umat Islam apalagi isu-isu miring yang beredar akan langsung ditangkis dan diumumkan ke publik bahwa berita itu tidak benar. Betapa urgennya kepemimpinan tunggal bagi umat Islam. Maka gaes, kita sebagai generasi muda wajib terdepan mewujudkan kepemimpinan Islam terealisasi dengan sempurna. Wallahu a’lam bishshawwab.

Silvi Ummu Azyan
(Pemerhati Remaja, Komunitas Belajar Nulis)

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button