SUARA PEMBACA

Gagal Ginjal Kronik Merebak, Kesehatan Anak Terkoyak

Ada peningkatan angka tercatat di RSHS Bandung, yaitu tentang kasus anak dengan penyakit gagal ginjal kronik. Walau tidak signifikan, namun setiap bulannya ada puluhan pasien anak jalani cuci darah rutin.

Staf Divisi Nefrologi RSHS Bandung dr Ahmedz Widiasta mengungkapkan, angka tersebut pasti cukup mengkhawatirkan, karena jiga cuci darah terjadi pada anak, sudah pasti dilakukan dalam jangka panjang alias seumur hidup.

Ada sekitar 10-20 anak per bulannya, perlu melakukan cuci darah rutin dengan kasus penyakit ginjal kronik. Pasien-pasien tersebut oleh pihak RSHS Bandung di rujuk ke RS daerah terdekat untuk menjalani cuci darah.

Beberapa dari pasien anak tersebut juga sudah berubah kasus menjadi peritoneal yaitu cuci darah dari bawah perut, sehingga bisa dilakukan di rumah dan datang ke rumah sakit hanya satu kali untuk mengambil obat dan cairan, ungkap dr Ahmedz pada wartawan, Rabu (31/07/2024) (detikjabar.com).

Maraknya pemberitaan kasus cuci darah pada anak, menjadi perhatian publik dan pasti menimbulkan kekhawatiran dikalangan orang tua.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia provinsi Kalimantan Timur menjelaskan beberapa faktor penyebab penyakit ginjal kronik yang mengharuskan melakukan cuci darah.

Penyebab utamanya bisa bawaan dari lahir, ginjal yang rusak dari lahir harus cuci darah untuk mengeluarkan urine dari ginjal yang tidak berfungsi dengan baik.

Kedua, peradangan pada ginjal atau Glomerulonefritis, juga bisa jadi penyebab kerusakan ginjal yang parah sehingga membutuhkan cuci darah.

Ketiga, Sindrom nefrotik, yaitu tubuh mengeluarkan terlalu banyak protein melalui urine disebabkan gangguan ginjal dan memerlukan cuci darah.

Keempat, faktor gaya hidup, yang dapat meningkatkan risiko diabetes yang dampaknya pada kesehatan ginjal, seperti mengkonsumsi makanan manis secara berlebih dan minuman tinggi glukosa.

Untuk pencegahan masalah penyakit ginjal pada anak, yaitu dengan pola hidup sehat dan pengawasan terhadap konsumsi makanan dan minuman yang sehat.

Bagaimana kita bisa mengawasi anak-anak tentang pola makanan dan minuman sehat saat ini, karena para produsen makanan hanya memikirkan keuntungan tanpa memperhatikan halal dan thoyyib makanan yang mereka produksi, negara seakan berlepas tangan dengan urusan pola konsumsi masyarakat, alhasil anak-anak jadi korban tren makanan tidak sehat, inilah buah dari sistem kapitalisme, pengusaha yang berkuasa.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button