Gandeng Universitas Chili, FTS UIKA Gelar Diskusi Ilmiah Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)
Bogor (SI Online) – Fakultas Teknik dan Sains Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menerima kunjungan Profesor bidang AI (Artificial Intelligence) perwakilan University of Chili di Kampus UIKA, Jl KH Sholeh Iskandar, Tanah Sareal, Kota Bogor, Sabtu (7/10/2023).
Kunjungan itu berlangsung di acara Seminar Internasional yang bertemakan “Kesiapan di Era Baru Teknologi Artificial Intelligent.
Dekan Fakultas Teknik dan Sains UIKA Bogor Dr. Ir. Muhammad Nanang Prayudyanto, M.Sc mengapresiasi atas kehadiran Profesor Roberto Araya yang merupakan Pakar bidang AI dari Chili yang telah berbagi pengetahuan tentang tantangan teknologi baru di bidang kecerdasan buatan.
“Hari ini, kita akan belajar tentang ‘Peluang dan riset bersama terkait Kecerdasan Buatan antara UIKA – University of Chili’. Profesor Araya akan memaparkan pengalamannya terkait hal ini, ia akan membahas penelitian tentang memahami prospek Kecerdasan Buatan (AI) di masa depan,” ujar Nanang dalam sambutannya.
Menurut Nanang, meskipun memiliki potensi perdagangan yang besar, hubungan kedua negara saat ini masih sangat terbatas.
“Indonesia dan Chili sebagian besar berdagang komoditas non minyak dan gas dan perdagangan bilateral dua arah mencapai sekitar US$ 400 juta pada tahun 2008. Chili saat ini berada di urutan ke-51 negara tujuan ekspor Indonesia dan Indonesia berada di urutan ke-35 negara tujuan ekspor Chili”, lanjut Nanang.
Dekan FTS UIKA Bogor itu juga menyebutkan, ada beberapa perdagangan yang saling melengkapi dan signifikan antara kedua negara.
“Chili memasok produk pertanian, produk berbasis sumber daya alam, barang dan jasa manufaktur, sedangkan di sisi lain, Indonesia memasok berbagai produk makanan olahan dan barang padat karya serta manufaktur lainnya,” ungkapnya.
Pada saat ini, kata Nanang, Artifial Intelligent Research telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, dan Indonesia telah menjadi salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk pengembangan eksplorasi, pengembangan, dan konversi teknologi informasi, khususnya di bidang industri dan manufaktur.
“Seiring dengan berkembangnya industri energi, peran kecerdasan buatan di sektor ini menjadi semakin penting,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Global Innovation Index (GII) mengurutkan peringkat ekonomi dunia berdasarkan kemampuan inovasi mereka. Terdiri dari sekitar 80 indikator, yang dikelompokkan ke dalam input dan output inovasi, GII bertujuan untuk menangkap aspek-aspek multi-dimensi dari inovasi. Indonesia berada di peringkat ke-75 di antara 132 negara yang ditampilkan dalam GII 2022.
Menurutnya, Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan efektivitas upaya manusia.
“AI juga dapat membantu guru mengotomatisasi tugas-tugas administratif, sehingga mereka dapat lebih fokus pada pengajaran dan interaksi dengan siswa. Selain itu, tutor virtual yang didukung oleh AI dapat memberikan dukungan sepanjang waktu kepada siswa, sementara solusi pembelajaran yang disesuaikan dapat memberdayakan siswa dengan kebutuhan khusus untuk mencapai potensi penuh mereka,” jelas Nanang
Oleh karena itu, pihaknya berharap Seminar Internasional ini dapat membantu memperluas pengetahuan, mengembangkan teknologi, dan mencapai visi FTS UIKA Bogor sebagai Fakultas Teknik dan Sains yang unggul, berskala internasional, dan sesuai dengan syariah dalam inovasi teknologi terapan.
Seminar Internasional ini juga menghadirkan pemateri dari Malaysia yakni Profesor Rudzidatul Akmam, Ph.D dari Universiti Teknologi Malaysia dan pemateri Indonesia yakni Doktor Puspa Eosina M.Kom yang merupakan kepala Laboratorium AI Program Studi Teknik Informatika FTS UIKA Bogor.
Pada kesempatan itu, Nanang juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada penyelenggara acara dan bidang kerjasama internasional UIKA Bogor. Mereka antara lain Wakil Dekan Bidang Kerja Sama Iksal Yanuarsyah S.Hut M.Sc, Ketua Program Studi Teknik Informatika Fitrah Satria Fajar Kusumah, S.Komp, M.Kom, dan Sekretaris Program Studi Hersanto Fajri, S.Ds, MMD.
red: adhila