Geliat Politik Akar Rumput dan Keruntuhan Oligarki
Juga dari akar rumput kader PAN membentuk Anies Amanat Nusantara . Sementara PPP, dari kader partai akar rumputnya membentuk Forum Ka’bah Membangun (FKM). Ketiganya masing-masing itu kemudian bergabung membentuk wadah koordinasi nasional Sekretariat Bersama Kuning Ijo Biru (KIB).
Apalagi di kasus yang berbeda dengan akar rumput partai Gerindra. Yang sudah jauh-jauh hari membelot, ketika Prabowo dan Sandi bergabung di Kabinet Jokowi yang jelas-jelas mengkhianati perjuangan para akar rumput ini. Sudah pasti para akar rumput, termasuk di dalamnya banyak ormas Islam, dan mayoritas umat Islam seluruhnya —yang juga dahulu telah dinaungi fatwa “Ijtima Ulama”, mendukung Anies Baswedan.
Mirip dengan yang terjadi dengan partai yang menjadi koalisisnya, PKB. Secara internal yang sudah lama semenjak almarhum Gusdur lengser merasa dikecewakan, kelompok akar rumput Gusdurian dan komunitas akar rumput NU Kultural dan Garis Lurus sudah dapat dipastikan dukungannya kepada Anies Baswedan.
Jadi, semakin akan nyata dan niscayalah geliat politik akar rumput itu telah menggoyahkan kekuatan partai-partai oligarki yang telah terpecah-pecah menjadi koalisi-koalisi yang justru semakin melemahkan posisi elektabilitasnya setelah ditinggalkan Jokowi yang menurut perintah UUD 1945 memang harus berakhir.
Jika oligarki pun harus memaksakan kehendak untuk terus melakukan cara meloloskan Jokowi agar berhasil memperpanjang jabatan tiga periode itu pun terlalu berisiko besar.
Tidak hanya karena Jokowi memang telah melanggar konstitusi yang bakal akan dipidanakan berat, tetapi yang paling ditakutkan oleh oligarki itu pasti akan berhadap-hadapan dengan rakyat akar rumput melakukan people power.
Oligarki daripada akan menghadapi keruntuhan besar dan kehancuran total akibat dampak dan ekses dari people power itu, mendingan melakukan upaya-upaya kompromistis dengan pemerintah baru yang diprediksi bakal dipimpin oleh bacapres 2024, Anies Rasyid Baswedan. Kenapa begitu yakin dengan Anies yang bakal terpilih menggantikan kepemimpinan negeri ini?
Jawabannya karena Anies tengah dan telah didukung oleh pelbagai dan banyak latar belakang dari kekuatan akar-akar rumput.
Tidak saja dari akar rumput kader partai lawan eks partai-partai oligarki yang “menggembos”, juga dari akar rumput anggota partai Koalisi Perjuangan sendiri.
Bahkan, yang luar biasa justru mendapat dukungan akar rumput secara murni, geniun, mandiri dan militan yang secara sukarela politik, tanpa pamrih dan tanpa vested interested membuka dan memperbesar ruang partisipasi publik untuk mendukung Anies.
Yang dalam proses kalibrasi demokrasi yang ditandai dengan pergantian kepemimpinan suatu negara dan bangsa, adalah ansich secara hukum sebagaimana disebut di dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai cerminan perwujudan kekuatan kedaulatan rakyat sesungguhnya, sejatinya.