SUARA PEMBACA

Generasi dalam Ancaman

Ada pula Abdullah bin Mas’ud, salah satu golongan masuk Islam pertama assabiqunal awwalun yang dikaruniai kepandaian dalam membaca Alquran. Dengan berani, berulang kali Ibnu Mas’ud membacakan ayat-ayat Alquran di hadapan pemuka Quraisy yang tengah berkumpul di Ka’bah. Kaum Quraisy langsung berang dan menghajarnya, namun tidak membuat Ibnu Mas’ud surut. Dia merupakan satu dari empat orang yang kepadanya umat diwasiatkan untuk mempelajari Al-Qur’an.

Satu lagi sosok pemuda teladan pada masa Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib. Perannya mencakup berbagai bidang. Dia adalah seorang ulama, pemimpin, sekaligus pejuang. Ali merupakan salah satu orang yang pertama-tama masuk Islam dari golongan pemuda.

Imam As-Suyuthi dalam Tarikh Khulafa menyebutkan, tatkala dia masuk Islam, umurnya baru 10 tahun, ada juga yang mengatakan sembilan tahun, delapan tahun, atau lebih muda lagi.

Ali tumbuh menjadi pemuda yang matang dan berperan penuh dalam dakwah Islam. Saat Rasulullah hijrah ke Madinah, Ali diperintahkan untuk menggantikan posisi di tempat tidur beliau. Ali juga menyertai Rasulullah pada Perang Badar, Perang Uhud, dan hampir semua perang lain. Dalam Perang Khaibar, Ali pertama kali berhasil menerobos benteng lawan hingga Rasulullah mengatakan kemenangan kaum Muslim di Khaibar adalah melalui tangan Ali.

Itulah contoh generasi yang perlu diapresiasi bukan generasi yang suka memamerkan outfit yang mereka punya dengan berlenggak lenggok tanpa rasa malu memamerkan aurat serta campur baur dengan lawan jenis. Bahkan demi itu semua mereka lupa sholat dan bahkan ketika ditanya niat sholat dengan entengnya mereka mengatakan tidak tau. Miris!

Masyarakat ataupun negara harusnya cepat tanggap menghadapi ancaman seperti ini. Yang perlu difasilitasi adalah kreativitas yang terarah yang berlandaskan agama dan budaya ketimuran yang harus kita lestarikan, bukan budaya barat yang hanya mendatangkan kebinasaan. Generasi butuh panduan bukan ruang kebebasan yang kebablasan. Kerjasama antara masyarakat dan negara perlu dijalankan demi generasi yang akan membangun peradaban yang bisa dibanggakan. Wallahu a’lam.

Diana Nofalia, Aktivis Muslimah.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button