Genosida di Gaza Masuki Hari ke-134, Korban Gugur 28.858 Orang dan 68.677 Terluka
Gaza (SI Online) – Pasukan penjajah Zionis terus melakukan kejahatan genosida di Jalur Gaza, selama 134 hari berturut-turut, dengan melancarkan puluhan serangan udara dengan sengit, penembakan artileri dan operasi sabuk api.
Pasukan penjajah juga melakukan pembantaian berdarah terhadap warga sipil, dan melakukan kejahatan mengerikan di wilayah serangan. Serangan-serangan mematikan ini digelar di tengah situasi kemanusiaan yang sangat buruk akibat pengepungan dan pengusiran lebih dari 90% warganya.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Ahad (18/2/2024) dilaporkan bahwa pesawat dan artileri penjajah melanjutkan serangan dan bombardir dengan sengit dan brutal pada Sabtu di berbagai bagian Jalur Gaza yang menargetkan rumah-rumah, tempat penampungan para pengungsi, dan jalan-jalan yang menewaskan ratusan korban syahid dan terluka.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pasukan penjajah menangkap sejumlah besar petugas administrasi dan kru Kompleks Medis Nasser ketika mereka sedang bekerja melakukan tugas kemanusiaan profesional mereka dalam merawat yang terluka dan sakit.
Tujuh warga menjadi syahid dan tiga lainnya luka-luka dalam pemboman penjajah terhadap perumahan pengungsi di Khirbet Al-Adas, sebelah utara kota Rafah. Sementara itu, empat warga Palestina; Mahmoud Atta Al-Shaer, Hussein Subhi Al-Shaer, Hamza Atta Al-Shaer, dan Ahmed Jihad Al-Shaer gugur syahid syahid akibat pemboman Israel di kawasan Jurt Al-Lot di Khan Yunis.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa penjajah Israel melakukan 9 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, menewaskan 83 orang syahid dan 125 orang luka-luka selama 24 jam terakhir.
Ia menyatakan bahwa masih ada sejumlah korban di bawah reruntuhan dan di jalan, dan penjajah menghalangi ambulans dan kru pertahanan sipil untuk menjangkau mereka.
Laporan tersebut menegaskan bahwa jumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 28.858 orang yang mati syahid dan 68.677 orang terluka sejak tanggal 7 Oktober lalu.
sumber: infopalestina