Giring PSI, Politisi yang Pernah Stres dan Bengong Akibat Gagal Masuk DPR itu Kini Serang Anies
Jakarta (SI Online) – Tak berhenti membuat sensasi. Itulah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan apalagi Plt ketua umumnya saat ini, Giring Ganesha Djumaryo.
Setelah kampanye “Giring Presiden 2024″nya tidak laku di pasaran, kini Giring justru melakukan serangan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies sendiri, meskipun dirinya tidak pernah bicara soal Pilpres 2024, selama ini dalam beragam survei selalu menempati posisi papan atas sebagai calon presiden 2024.
Tak tanggung-tanggung, Giring menuduh Anies Baswedan –Gubernur dengan perolehan suara hampir 58 persen dalam Pilkada 2017 dan saat ini tengah merealisasikan semua janji kampanyenya– sebagai pembohong.
Giring juga menuduh Anies hanya pura-pura peduli kepada rakyat yang menderita di tengah pandemi. Karena itu ia tak ingin Anies memimpin Indonesia pada 2024 nanti.
“Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” kata Giring melalui video yang dikutip pada Selasa, 21 September 2021.
Giring menuding, Anies di hadapan media, selalu menampakkan diri peduli dengan penderitaan rakyat di masa pandemi. Untuk menguji omongannya itu, Giring mengajak publik melihat Anies membelanjakan uang rakyat di masa pandemi.
Bekas vokalis band itu mengatakan, DKI memiliki APBD besar namun ia menuduh Anies memakainya untuk kepentingan ego pribadi demi 2024.
“APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon presiden 2024. Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu,” tuduhnya.
Giring juga mengeklaim uang muka acara Formula E dibayar Anies saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi. Padahal, kata dia, semestinya uang tersebut bisa dialokasikan untuk penanganan pandemi.