Globalisasi Anies
Konsep lama Industrialized atau Advanced Country yang mengejar target standardisasi industri, seringkali infrastruktur kota dibangun hanya untuk segelintir kepentingan kaum industrialis, kapitalis dan pemilik modal, bahkan dampak buruknya bagi rekayasa, strata dan struktur sosial menjadi cenderung feodal masyarakatnya, mengabaikan kelompok masyarakat miskin kota lainnya yang kemudian terpinggirkan.
Konsep berkemajuan dengan Learning Country, lebih manusiawi dalam menghadapi dinamika perubahan kota yang terus menerus itu. Salah satu substansinya, perubahan berkemajuan itu dimaksudkan dalam pembangunan negara dan kota itu sasarannya menyertakan terwujudnya kesetaraan dan keadilan bagi seluruh warga negara atau warga kotanya. Makanya, negara atau kota itu dibangun berkemajuan atas partisipasi dan kolaborasi yang bersifat kolosal dari seluruh warga negara atau warga kotanya.
Dan itulah yang diterapkan dan berhasil diwujudkan oleh Anies di Jakarta. Analoginya yang paling pas atas premis ini, adalah telah dibangunnya Jakarta International Stadium (JIS) dan penyelenggaraan Formula-E. JIS dibangun dilengkapi sarana dengan teknologi yang menjangkau 30 tahun ke depan. Hebatnya, bangunan JIS sepenuhnya dikerjakan penuh oleh orang asli Indonesia, tanpa ada campur tangan asing. Juga Formula-E tidak saja hanya sekadar penyelenggaraan balapan otomotif saja, juga menginspirasi betapa teknologi listrik akan menjadi energi baru yang sangat diperlukan di seluruh moda transportasi di masa depan, menggantikan energi bahan bakar fosil yang takkan lama lagi akan habis.
Kemudian, menyertakan kesetaraan dan keadilan dalam berkemajuan kota, Anies banyak membangun rumah susun relokasi penggusuran, dibangun kawasan kumuh Kampung Aquarium, Kampung Bayam yang dekat JIS, selalu mengganti rumah-rumah yang terbakar di kampung kumuh dengan cuma-cuma, merevitalisasi dan merefungsionalisasi tempat-tempat kumuh di bawah kolong jalan-jalan tol menjadi taman, kebun, taman bermain dll.
Dan yang paling hebat dan mendapat apresiasi penghargaan kelas dunia, Anies secara luar biasa mampu mengintegrasikan seluruh moda transportasi massa yang satu sama lain berjejaring sambung-menyambung baik antar moda transportasi sendiri maupun jangkauan rute dan trayek antara seluruh tujuan tempat wilayah di Jakarta maupun kawasan wilayah hinterland-nya.
Manfaatnya itu sangat dirasakan seluruh warga kotanya melakukan mobilisasi dengan efektif, produktif, mudah sekaligus murah.
Ini juga ternyata telah mendongkrak adanya proses transisi angka peningkatan warga kotanya dari penggunaan kendaraan-kendaraan pribadi ke moda transportasi massa. Sekaligus, secara signifikan mampu mengurangi kemacetan yang selama ini telah menjadi masalah klasik di Jakarta.
Belum lagi kesetaraan dan keadilan itu dirasakan warganya secara bersama dalam hal kebutuhan yang paling mendasar, berupa penyediaan air minum. Bayangkan! Dari harga Rp25.000,- per meter kubik menjadi hanya Rp1.050,-saja. Pembebasan pajak PBB bagi para pejuang dan pahlawan veteran dan pensiunan, para guru pendidik dan dosen. Juga terkait kaum buruh hanya di Jakarta saja menaikkan tingkat upahnya secara progresif terus-menerus di banding di daerah-daerah lain di Indonesia.
Juga kesetaraan dirasakan oleh seluruh warganya secara bersama-sama, dibangunnya banyak dan luasnya fasilitas trotoar bagi para pejalan kaki, ruang terbuka hijau berupa taman-taman kota yang didesain modern sangat luar biasa menjadi juga sebagai tempat bermain keluarga secara cuma-cuma; fasilitas ruang terbuka olah raga, disediakan area jalan untuk bersepeda sampai area joging track layang yang tersedia di atas stadion JIS, serta tak pula fasilitas JPO yang dilengkapi sarana bagi kalangan difabel disabilitas, hingga perhatiannya yang luar bi biasa di bidang pendidikannya bagi kelompok difabel ini dengan akan dibangunnya fasilitas pesantren khusus mereka.
Dan dalam ruang berkemajuan kota tersebut, Jakarta haruslah tetap menjadi ibu kota Indonesia. Mengemban yang bukan menjadi beban sebagai pusat berputarnya roda perekonomian terbesar di Indonesia karrna memang sudah menjadi.