OPINI

Guru ‘Thomas’ Kencing Berdiri, Murid ‘Andi’ Kencing Berlari

Pilihan ringan adalah segera pecat Thomas Djamaluddin dan Andi Pangerang Hasanuddin dari BRIN.

Lebih strategis tentu dengan membubarkan BRIN yang ternyata tidak lebih baik dibandingkan saat lembaga penelitian negara ini masih tersebar pada bidang-bidang yang spesifik.

Kembalikan dan murnikan riset agar berbasis ilmu dan pengetahuan bukan kepentingan politik. Bebaskan segera orang-orang politik dari jabatan dalam struktur lembaga riset. Perbaharui sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya dengan pembaharuan yang lebih kualitatif.

Khusus kepada pak Thomas Djamaluddin baiknya lebih mendalami ilmu agama agar pandangan keilmuannya tidak myopsis. Belajarlah moderasi beragama.

Pemerintah juga jangan hanya bisa berteriak tentang radikalisme dan intoleransi bila nyatanya banyak aparat penyelenggara negara, termasuk peneliti, yang radikal dan intoleran. Arahkan moderasi beragama kepada segmen ini sebelum menunjuk ke arah yang lain.

Thomas Djamaluddin tidak seorang diri, ada banyak penganut rezimintasi beragama. Mereka berlindung di ketiak kekuasaan untuk menjadikan paham keagamaannya didukung dan menyatu dengan rezim. Mengenyampingkan paham keagamaan lainnya. Bahkan berupaya untuk menghukumnya.

Kezaliman model baru seperti ini tidak boleh ditoleransi. Apalagi dilindungi atau dilegalisasi.
Thomas dan Andi kencinglah lebih manusiawi, jangan sambil berdiri lalu berlari-lari. Itu namanya bunuh diri. Akan di_bully_ berhari-hari. Disebabkan kebodohannya sendiri. []

M. Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan.
Bandung, 25 April 2023

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button