Habib Rizieq Bebas, Kiai Muhyiddin: Umat Islam Indonesia Merindukan Ulama Pejuang yang Istiqamah
Bogor (SI Online)-Wakil Ketua Wantim MUI KH Muhyiddin Junaidi mengaku sangat bersyukur atas bebasnya Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Syihab dari tahanan.
“Alhamdulillah IBHRS sudah bebas dari masa penahanan yang penuh dengan pro kontra dan menghabiskan begitu banyak energi terkuras. Kita patut bersyukur bahwa kini beliau sudah bisa menghirup udara bebas bersama keluarga tercinta,” ungkap Kiai Muhyiddin Junaidi melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 22 Juli 2022.
Kiai Muhyiddin mengatakan, bagi seorang pejuang dan mujahid hidup tak punya makna tanpa perjuangan dan hidup itu adalah perjuangan panjang tanpa henti.
Penahanan di penjara, kata Kiai Muhyiddin, adalah momentum untuk mawas diri, bertafakkur, beristirahat serta memperkuat imunitas diri agar lebih solid dan istiqamah dalam berjuang menegakan kebenaran dan keadilan.
Di dunia ini, kata Dewan Penasihat JATTI itu, banyak pemimpin yang terpaksa meringkuk di penjara sebagai konsekuensi dari sikap tegas mereka menantang kezaliman dan menyuarakan kebenaran. Setelah bebas, ternyata mereka lebih bersemangat dan inovatif dalam berjuang serta berhasil menumbangkan rezim diktator yang telah menghalalkan semua cara demi mempertahankan kekuasaan. “Kita bersyukur memiliki tokoh pejuang dakwah seperti HRS,” ungkapnya.
Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah mengaku salut, Habib Rizieq dengan mental baja berhasil melewati masa sulit dan terjal serta mampu menyelesaikan jenjang pendidikan tertinggi S3 di penjara.
“Umat Islam Indonesia masih sangat merindukan para ulama pejuang yang istiqamah,” sambungnya.
Kiai Muhyiddin mengatakan, stok ulama, cerdik pandai dan cendekiawan memang banyak. Tapi mereka sering dengan mudah terpapar mental “al wahn”, yakni terlalu cinta dunia dan takut kehilangan jabatan serta takut mati. Sementara itu sikap “prophetic leadership” masih langka dimiliki oleh mereka. “Akar mereka bukan ke bawah tapi ke atas bagaikan jenggot,” ungkapnya.
Dengan bebasnya HRS, Kiai Muhyiddin berharap agar Pimpinan Markaz Syariah Petamburan itu tetap berada di garda terdepan dalam memimpin umat melawan berbagai bentuk kezaliman.
“Semoga HRS tetap berada di garda terdepan memimpin gerakan moral umat melawan segala bentuk kezaliman, kemunafikan, oligarkisme dan Islamofobia yang didukung para oligarkis busuk,” pungkasnya.
red: farah abdillah