Haedar Nashir: Kader Muhammadiyah Harus Berdiaspora, Jangan Anti Sistem
Jakarta (SI Online) – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, berpesan kepada kader-kader Muhammadiyah agar berdiaspora (menyebar) masuk ke dalam sistem yang ada di pemerintahan. Kader Muhammadiyah, kata Haedar, jangan anti sistem.
Dahulu, kata Haedar, kader Muhammadiyah dengan kompetensi dan profesionalitasnya banyak mengisi jabatan-jabatan strategis di luar sistem Muhammadiyah.
“Sekarang kader-kader kita juga harus berdiaspora ke situ, harus ada yang di eksekutif, legistlatif, kemudian juga di yudikatif, lembaga-lembaga lain. Dan jangan anti sistem,” kata Haedar, seperti dilansir situs resmi Muhammadiyah, dikutip Jumat (5/3/2021).
Haedar menekankan, bahwa kader Muhammadiyah jangan takut untuk memperbaharui dari dalam pemerintahan.
Indonesia, kata Haedar milik semua, termasuk milik para kader Muhammadiyah. Sehingga harus merasa memiliki dan ikut memperbaiki Indonesia.
Melihat kerusakan pada sebuah sistem, kata Haedar, memang langkah yang paling mudah adalah dengan berteriak dari luar, akan tetapi memperbaiki itu tidak mudah. Hal ini persis sama jika diletakkan dalam konteks Muhammadiyah, misalnya banyak orang luar yang menganggap mengurusi Amal Usaha itu mudah, tapi ketika diamanahi kepemimpinan mereka kewalahan.
“Kalau pengamat itu kan kayak penonton bola, kalau kita nonton bola itu merasa lebih paling baik dari pemain dan merasa paling hebat dari pelatih. Tapi kalau menjadi pelatih, menjadi pemain kan merasakan betul. Muhammadiyah juga begitu,” paparnya
Ia berharap, kader-kader Muhammadiyah yang aktif dan berani memberikan perubahan dalam sistem akan berdampak pada kebijakan publik yang baik. Karena itu Haedar kembali menginggatkan bahwa, proses kaderisis itu penting, selain ditempuh dari jalur pekaderan formal dan berjenjang, kaderisasi juga bisa dilakukan melalui Amal Usaha, termasuk kampus.
sumber: muhammadiyah.or.id