Hamas Apresiasi Setiap Upaya Mengakhiri Perang di Gaza
Gaza (SI Online) – Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan menegaskan kembali bahwa pihaknya mengapresiasi setiap proposal atau ide yang memastikan penarikan pasukan Israel dari seluruh Jalur Gaza dan mengarah pada kesepakatan pertukaran tawanan yang nyata dan mengakhiri agresi.
“Kunci untuk mencapai kesepakatan yang mengakhiri perang ini, menghentikan agresi terhadap rakyat kami dan mencapai kesepakatan pertukaran tawanan adalah kembali ke apa yang telah disepakati pada tanggal 2 Juli dan mematuhi Resolusi Dewan Keamanan 3735,” ujar Hamadan dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Selasa (5/11/2024).
Hamdan menyerukan untuk menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar tidak menghalangi upaya para mediator untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, dan menekankan bahwa Netanyahu bertanggung jawab penuh atas tewasnya lebih banyak lagi tawanan Israel di tangan pasukannya di Gaza.
Hamdan juga menyoroti pengepungan ketat Israel dan serangan intensif di Gaza utara. “Gaza utara telah menyaksikan genosida dan pembersihan etnis oleh Zionis selama 30 hari, dengan tujuan untuk mengusir penduduknya yang telah memutuskan untuk tetap bertahan di tanah mereka dan menolak untuk menyerah pada rencana musuh, sementara rumah dan tenda mereka dibom dan dibakar secara brutal.”
“Lebih dari 100.000 warga Palestina di Jalur Gaza utara kini hidup tanpa dasar-dasar kelangsungan hidup manusia. Lebih dari 1.800 orang menjadi martir di gubernuran Gaza utara, sebagian besar wanita dan anak-anak,” kata Hamdan.
Hamdan menuduh pemerintah Amerika Serikat dan beberapa negara Barat sebagai kaki tangan Israel dalam pembantaian dan genosida yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan memberikan segala bentuk dukungan politik, diplomatik, militer, dan keamanan kepada rezim pendudukan Israel.
Hamdan menambahkan bahwa kekejaman di Gaza terjadi di depan mata seluruh dunia dan disiarkan secara langsung, tanpa mempedulikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta Israel untuk segera mengakhiri perangnya di Gaza, atau perintah Mahkamah Internasional yang menyerukan untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah tindakan genosida dan memperbaiki situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza.
Pejabat Hamas tersebut menyatakan bahwa pemerintah AS dan komunitas internasional bertanggung jawab atas kejahatan dan pembantaian mengerikan yang sedang berlangsung di Gaza, dan menyatakan keyakinannya bahwa para pelaku kekejaman ini dan para pendukungnya akan dimintai pertanggungjawaban dan diadili, tak peduli berapa lama pun waktu yang dibutuhkan. [ ]