Hamas Mampu Hancurkan Tel Aviv dengan 130 Rudal Per Menit
Pemimpin Hamas itu juga menyerukan perlunya “mempertahankan” Yerusalem. “Setiap orang Palestina akan membela kami yang tersisa di Yerusalem dan di Syekh Jarrah,” kata Sinwar.
“Jika konflik pecah lagi—bentuk Timur Tengah akan berubah. Kami telah membuktikan bahwa ada orang-orang yang bersedia mempertahankan Masjid al-Aqsha dan siap membayar harga yang mahal. Kami menggagalkan proyek Zionis, Talmud, dan alkitabiah untuk membagi Masjid Al-Aqsa dalam ruang dan waktu antara Muslim dan Yahudi,” imbuh dia.
Pada bagian lain, Sinwar mengritik negara-negara Arab yang menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Israel—yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko—, mengeklaim bahwa mereka mengabaikan Palestina dan menyebabkan apa yang dia gambarkan sebagai agresi Israel.
Baca juga:
- Sejumlah Negara Arab Normalisasi Hubungan dengan Israel, Hamas: Kami Sangat Sedih
- Hamas Sambut Baik Semua Dukungan untuk Perjuangan Palestina
Sinwar kemudian berbicara kepada negara-negara di dunia, meminta mereka untuk berinvestasi di Gaza dan berjanji bahwa dana tersebut tidak akan digunakan dalam perang dengan Israel.
Dia juga mengisyaratkan bahwa Hamas tidak tertarik untuk terlibat kembali dalam pembicaraan di Kairo dengan faksi Fatah, menyebutnya hanya buang-buang waktu.
“Setiap pembicaraan tentang pemerintah dan konferensi yang bertujuan untuk membuang-buang waktu tidak berguna dan tidak dapat diterima,” katanya.
Merespons proposal Otoritas Palestina untuk membentuk pemerintah persatuan setelah Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas membatalkan pemilu parlemen, pemimpin Hamas mengatakan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) harus direstrukturisasi untuk mewakili semua faksi Palestina.
“Dan membangun strategi nasional untuk mengelola konflik [dengan Israel] dan untuk mewujudkan beberapa aspirasi rakyat kita,” katanya.
“Kepemimpinan Fatah dan dunia perlu memahami bahwa PLO tanpa Hamas, Jihad Islam, Front Rakyat [untuk Pembebasan Palestina] dan faksi-faksi lainnya hanyalah teater politik kosong.” []