Hanya Dua Menit Gubernur Anies Bicara, Sekjen PBB Langsung Terpengaruh
Jakarta (SI Online) – Pada Jumat (16/04) kemarin, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku menjalani hari yang unik. Pagi hari berada di sawah, panen padi di sebuah desa di Cilacap, Jawa Tengah, sedangkan malam harinya berbincang dengan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Gutteres dan para pemimpin kota di dunia yang tergabung dalam C-40 Mayors.
“Pagi di sawah dengan Pak Bupati Cilacap dan para petani mewujudkan ketahanan pangan, 12 jam kemudian berbicara dengan Sekjen PBB sebagai Wakil Ketua C40 tentang perubahan iklim,” kata Anies melalui akun Instagramnya, dikutip Sabtu (17/04/2021).
Sebagai informasi, Ketua C40, asosiasi kota besar dunia, adalah Wali Kota Los Angeles dengan Gubernur DKI Jakarta bersama Gubernur Tokyo sebagai Wakil Ketua.
Anies mengatakan, hal itu merupakan sebuah ikhtiar untuk memberi manfaat di pedesaan dan ikut mewarnai di tingkat global.
Baca juga: Gubernur Anies Panen Padi 50 Hektare, Lho Kok Bisa?
Dialog antara Sekjen PBB Antonio Gutteres dan pimpinan C-40 itu bertema “Dialogue Between C40 Mayors and UN Secretary General-Advancing Carbon Neutrality and Resilient Recovery for Cities and Nations.”
Dalam kesempatan bicara yang sangat singkat, Anies mengaku menyampaikan bahwa pemerintah kota bertugas untuk menyediakan lingkungan tempat tinggal yang layak bagi warganya. Termasuk mengatasi dampak perubahan iklim dengan berupaya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kota.
Menurut Anies, kota-kota di seluruh dunia telah berkomitmen dan mengalokasikan sumber daya untuk membuat rencana aksi iklim dan melaksanakan aksi iklim dalam strategi transportasi, tata bangunan, dan mempromosikan energi bersih dan sebagainya.
“Kita telah berkomitmen untuk menjadi Kota Berketahanan Iklim, bahkan Jakarta telah memiliki target zero emission pada 2050. Kita sedang bertransformasi dari pembangunan yang berbasis mobil ke pembangunan yang berbasis pada transit,” kata Anies.
Dalam pembicaraan dengan Sekjen PBB itu, Anies mengusulkan agar PBB mengambil peran lebih yang besar untuk membantu kota-kota di dunia, dalam tiga aspek yaitu:
Pertama, PBB dapat mendorong negara-negara untuk mengakui pencapaian aksi iklim yang dilakukan pada tingkat kota dan itu perlu dihitung sebagai bagian dari National Determined Contribution (NDC) dari aksi iklim.