Hari Hak Asasi Manusia, Aktivis di Turki Gelar Aksi Bela Uighur
Istanbul (SI Online) – Sejumlah aktivis Uighur dan politisi di Turki menggelar aksi protes di dekat Konsulat China di distrik Sariyer Istanbul.
Para pengunjuk rasa, bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia, 10 Desember, menyuarakan keprihatinan atas pelanggaran HAM di wilayah Xinjiang di China. Seperti dilaporkan Republicworld, Sabtu (10/12/2022).
Kekejaman brutal yang dialami oleh etnis minoritas Muslim tidak asing lagi bagi dunia. Banyak lembaga hak asasi manusia menuduh pemerintahan Xi Jinping melakukan pelanggaran HAM berat terhadap komunitas minoritas.
Pemerintahan Xi Jinping juga menghadapi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Partai Komunis dalam beberapa tahun terakhir.
Ratusan aksi massa, yang sebagian besar terdiri dari wanita, meneriakkan ayat-ayat agama dan memainkan lagu kebangsaan Turkestan Timur dan Turki di luar konsulat.
Salah satu perwakilan dari LSM Hak Asasi Manusia Turkestan Timur Uighur, Abdul Selam Abdullah, mendesak kelompok hak asasi manusia internasional untuk membela perjuangan Uyghur.
Dia menyebutkan, pemerintah China telah membunuh orang-orang yang tergabung dalam komunitas, dengan dalih memberlakukan tindakan pengendalian COVID-19.
Awal tahun ini, banyak kelompok Hak Asasi Manusia menuduh China telah menahan “lebih dari satu juta Uighur dalam beberapa tahun terakhir.”
Bukan pertama kalinya aktivis Uighur di Turki melakukan protes. Awal pekan lalu, ratusan pengunjuk rasa juga berkumpul di tempat yang sama dan meneriakkan slogan-slogan menentang Partai Komunis China.
Protes saat itu dipimpin Ketua Federasi Turkestan Timur Habibullah Koseini.
Protes untuk isu Uighur semakin intensif di Turki setelah dilaporkan beberapa orang Uighur tewas dalam kebakaran di sebuah apartemen tempat tinggal di kota Urumqi, China, 24 November lalu.