Hari Kebebasan Pers Internasional, Ratusan Jurnalis Gugur di Gaza
Gaza (SI Online) – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres mengungkapkan keterkejutannya atas sejumlah besar jurnalis yang gugur akibat agresi penjajah Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
“Pada momen Hari Internasional untuk Kebebasan Pers tanggal 3 Mei setiap tahunnya, di seluruh dunia, para pekerja media mempertaruhkan nyawa mereka untuk mencoba memberi kita berita tentang segala hal, mulai dari perang hingga demokrasi.” kata Guterres dikutip dari Pusat Informasi Palestina, Ahad (5/5/2024).
“Saya terkejut dan shock dengan pembunuhan sejumlah besar jurnalis dalam operasi militer Israel di Gaza.”
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa melanjutkan bahwa wartawan dan pekerja media mempunyai peran penting dalam memberikan informasi dan mendidik masyarakat dan menyatakan penghargaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atas karya berharga para jurnalis dan profesional media.”
Guterres melanjutkan bahwa tanpa fakta kita tidak dapat memerangi misinformasi dan disinformasi, tanpa akuntabilitas kita tidak akan memiliki kebijakan yang kuat, dan tanpa kebebasan pers kita tidak akan menikmati kebebasan apa pun.
Jumlah jurnalis yang syahid sejak dimulainya agresi penjajah Israel terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu adalah 140 jurnalis pria dan wanita, menurut data kantor media pemerintah di Gaza.
Dalam konteks terkait, UNESCO mengatakan jurnalis Palestina yang meliput peristiwa Gaza terpilih untuk menerima Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/Guillermo Cano 2024, berdasarkan rekomendasi juri internasional yang terdiri dari para profesional yang bekerja di bidang media.
Ia menyatakan, upacara penghargaan akan diadakan pada 2 Mei di sela-sela konferensi internasional Hari Kebebasan Pers Sedunia yang diselenggarakan di Santiago, Chili.
Sejak tanggal 7 Oktober, tentara pendudukan Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, dengan dukungan Amerika dan Eropa, ketika pesawat mereka mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah warga sipil Palestina, menghancurkannya di atas kepala para penghuninya, dan mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.
Agresi pendudukan yang terus berlanjut terhadap Gaza menyebabkan kematian 34.622 martir dan melukai 77.867 orang, selain itu sekitar 1,7 juta orang dari populasi Jalur Gaza harus mengungsi, menurut data PBB.
sumber: infopalestina