Hari Ketiga Operasi ‘Topan Al-Aqsha’, Korban Tewas Israel Jadi 800 Orang
Gaza (SI Online) – Hingga hari ketiga berturut-turut, Brigade Izzuddin al-Qassam terus terlibat dalam bentrokan di dalam pos-pos militer dan pemukiman yahudi.
Serangan rudal besar-besaran sebagai rangkaian operasi badai Topan Al-Aqsha yang dimulai atas perintah Kepala Staf panglima Brigade Al-Qassam Untuk membela Al-Aqsha dan tempat-tempat suci. Operasi ini sebenarnya adalah reaksi atas seruan para penjaga di Al-Quds dan Al-Aqsha.
Sejak dimulainya Topan Al-Aqsha, Mujahidin Al-Qassam mampu menyerbu sejumlah pemukiman dan pos militer Israel, membunuh dan menangkap sejumlah tentaranya. Jumlah korban tewas meningkat menjadi 800, dan jumlah korban luka meningkat menjadi 2.400, termasuk 23 kematian klinis dan 340 dalam kondisi serius.
Brigade Al-Qassam mengumumkan tengah malam ini bahwa serangan roket besar-besaran di kota Ashkelon “yang diduduki Israel tahun 1948” dengan 100 roket ke sejumlah bangunan dan menyebabkan kerusakan signifikan pada rumah warga penjajah Israel.
Malam Ahad kemarin, Brigade Al-Qassam membombardir Bandara Ben Gurio Zionis sebagai reaksi atas kejahatan yang terus berlanjut.
Pertempuran dimulai saat pagi dini hari pada hari Sabtu (7/10) dengan serangkaian serangan mujahidin terhadap pemukiman Yahudi dan lokasi militer di Jalur Gaza, menewaskan dan menangkap sejumlah besar tentara Israel.
Senin sore ini, Brigade Al-Qassam mengumumkan serangan terhadap kota Yerusalem “Terjajah” dan Tel Aviv dengan serangan roket sebagai reaksi atas pemboman rumah-rumah warga sipil di Jalur Gaza.
Brigade Al-Qassam menyiarkan video yang menunjukkan untuk pertama kalinya sistem pertahanan udara Mutbir buatan lokal dan mengungkapkan bahwa sistem tersebut telah digunakan dan digunakan untuk menghadapi pesawat musuh selama Pertempuran Topan Al-Aqsha.
Pada jam 10.00 pagi, Brigade Al-Qassam menyampaikan siaran bahwa pos-pos militer Israel di sekitar Jalur Gaza dihancurkan dengan mortir pada malam hari sebagai rangkaian Operasi Topan Al-Aqsha dan serangan roket terhadap pendudukan Tel Aviv dan kota Ashkelon pada Sabtu dan Ahad.
Bentrokan terus terjadi antara Mujahidin Brigade Al-Qassam, hari ini, Senin, dengan pasukan pendudukan Israel di beberapa lokasi permukiman sekitar Jalur Gaza, menjelang hari ketiga Operasi Topan Al-Aqsha yang dilancarkan Al-Qassam.
Radio Tentara Israel melaporkan bahwa pada malam hari hingga Senin dini hari, anggota Hamas kembali melakukan serangan ke Jalur Gaza dan permukiman Israel di wilayah selatan.
Pakar ekonomi memperkirakan bahwa operasi Topan Al-Aqsha akan berdampak langsung terhadap perekonomian, dan dampak lainnya di masa depan. Mereka juga memperkirakan bahwa Israel akan terpaksa menutup pasar saham besok untuk menghindari potensi dampak finansial.
Kontributor media urusan ekonomi surat kabar Yedioth Ahronoth, Gad Lior, mengatakan bahwa perang dengan Jalur Gaza pecah pada saat pasar Israel sedang menunggu keputusan penting mengenai suku bunga oleh Bank Israel dan pada saat mata uang Israel (mata uang Israel shekel) terus melemah terhadap dolar dan mata uang asing lainnya, serta Bursa Efek Tel Aviv terus melemah selama empat hari berturut-turut.
Gad Lior, berbicara kepada Al Jazeera Net, menyatakan bahwa perang di front Gaza akan memperdalam krisis ekonomi Israel, yang dapat menyebabkan terus merosotnya shekel terhadap dolar, dan saham di bursa saham Israel.
sumber: infopalestina