NUIM HIDAYAT

Hasan Al Bana dan Kejeniusan Pembangunan

Siapa yang mempunyai iktikad tidak baik terhadap bangunan ini, maka hendaklah ia mengingat bahwa tirani Farouq yang didukung oleh Inggris dan Amerika tidak meruntuhkan sebutir pun dari bangunan itu dan tidak menimbulkan sebuah lubangpun. Masa depan adalah milik akidah yang menjadi pondasi Ikhwan, dan kepunyaan sistem masyarakat yang terpancar dari akidah itu.

Di setiap tumpah bumi Islam sekarang ini terdapat seruan untuk Kembali pada satu bendera, bendera yang suatu masa dahulu kala telah dirobek-robek oleh penjajah, agar ia gampang menelan dunia Islam itu sepotong demi sepotong. Sekarang telah dating waktunya bagian-bagian yang terkoyak ini dipersatukan Kembali, Kembali hidup menjadi satu tubuh yang sempurna, yang dapat merobek-robek penjajahan.

Keadaan segala sesuatunya menghendaki agar gagasan ini mendapat kemenangan. Gelombang perpecahan dan pengoyakan telah berhenti. Gagasan Islami tidak pernah mati dalam periode kegelapan yang telah lalu. Maka ia sama sekali tidak mungkin mati sekarang ini, Dimana terdapat gelombang kebangunan, kebangkitan dan vitalitas

Gagasan Islami itu telah tercampur menyatu dengan bangunan Ikhwan. Tidak mungkin lagi bahwa kedua hal itu dipisahkan Kembali oleh Sejarah. Karena itu kedua hal itu tidak mungkin dipisahkan lagi baik hari ini maupun di masa depan.

Di masa lalu pihak penjajah telah menggunakan aparat-aparat untuk membius yang ditutup-tutupi dengan pakaian agama. Mereka telah menggunakan pemuka-pemuka tarekat, pemuka-pemuka al Azhar, sebagaimana mereka ini juga telah digunakan oleh tiran-tiran istana.

Sekarang ini hal ini tidak mungkin dilakukan lagi. Gagasan Islami itu sekarang ini telah dilambangkan oleh bangunan Ikhwan dalam bentuk yang amat kuat. Tidak mungkin lagi digoyahkan dengan alat apapun. Al Azhar itu sendiri, yang telah lama tunduk kepada tirani, dan juga tunduk kepada pihak penjajah, telah mulai bangkit membebaskan diri. Mahasiswa dan Mahaguru al Azhar baik secara perorangan maupun kelompok telah mulai menggabungkan diri kepada Ikhwan. Hal ini tidak mengherankan karena al Azhar adalah tempat lahir pertama dari gagasan Islam, karena memang begitu semestinya

كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ

Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang”. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS al Mujadilah 21) []

Nuim Hidayat
Sumber : Sayid Qutb, Beberapa Studi tentang Islam, Media Dakwah, Jakarta, 1981

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button