NUIM HIDAYAT

Hati-Hati terhadap Kaum Kafir

Terhadap kaum harbi kaum Muslim wajib melawannya. Bila mereka memerangi Islam atau umat Islam dengan senjata, maka kaum Muslim memeranginya dengan senjata. Bila mereka memerangi lewat pemikiran, maka kaum Muslim harus membalasnya dengan pemikiran.

Renungkanlah ayat Allah dibawah ini,

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. al Baqarah 216)

Perang di sini dimaknai dua, perang fisik (senjata) atau perang pemikiran. Perang fisik membuat tubuh kaum mukmin menjadi kuat. Perang pemikiran membuat akal seorang Muslim menjadi lebih cerdas. Lihatlah para sahabat yang berperang bersama Rasulullah, mereka akhirnya menjadi ulama dan pemimpin di masyarakatnya. Lihat pula para pahlawan kita yang dahulu memerangi kaum kafir Portugis dan Belanda, mereka akhirnya menjadi pemimpin di masyarakatnya. Maka benar perkataan ulama, dalam hidup ini semboyan kaum Muslim: mati syahid atau hidup mulia.

Bila kita cermati perjalanan hidup Rasulullah, maka bisa diambil kesimpulan dalam peperangan fisik, sikap kaum Muslim adalah defensif. Tidak memerangi mereka, kecuali mereka memerangi kita lebih dahulu. Sedangkan dalam dakwah sifatnya adalah agresif. Dalam dakwah kita harus aktif mengajak orang untuk berbuat baik dan melarang atau mengingatkan mereka bila mereka melakukan kemungkaran.

Makanya dalam Al-Qur’an dinyatakan bahwa peperangan yang dilakukan kaum Muslim, adalah perang di jalan Allah (jihad fi sabilillah). Bukan perang di jalan thaghut sebagaimana kaum kafir lakukan. Kaum kafir berperang hanya untuk menambah harta, menambah luas wilayah, kejayaan diri dan lain-lain. Makanya kaum kafir bila perang menjadi sangat sadis, tidak peduli moral atau akhlak dalam perang. Lihatlah kelakuan kaum kafir ketika memerangi kaum Muslim di Ambon (1999), memerangi Bosnia, memerangi Irak, memerangi Afghanistan dan lain-lain.

اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Qs. al Baqarah 257)

Karena jiwanya damai -menuhankan Allah-, maka kaum Muslim senantiasa menyerukan perdamaian di dunia ini. Beda dengan kaum kafir yang jiwanya seringkali bergejolak –menuhankan thaghut- jiwanya sering resah, sehingga mudah untuk berbuat kriminal: mencuri, menipu, berzina, minum minuman keras, membunuh dan lain-lain.

سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا ۖ وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ ۚ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ

“Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.”

Maka lihatlah dalam peperangan di Palestina, jiwa-jiwa pasukan Israel penuh ketakutan meski mereka dibentengi dengan teknologi yang mutakhir. Sedangkan jiwa kaum Muslim -khususnya Hamas- terlihat sangat berani, tidak takut mati. Bagi pasukan Hamas, hidup dan mati sama saja. Mereka yakin bila meninggal, mereka akan dibalas Allah dengan surga. Sedangkan jiwa pasukan Israel penuh keraguan, apakah setelah mati mereka masuk surga atau neraka.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button