NUIM HIDAYAT

Hati-Hati terhadap Kaum Kafir

Kemajuan sebuah negara atau manusia bukanlah diukur dari aspek-aspek fisiknya, seperti teknologi dan bangunan-bangunan yang megah. Kemajuan seorang manusia diukur dari batinnya, dari akhlaknya. Untuk apa mempunyai handphone mahal dan rumah mewah, bila isi rumahnya adalah manusia-manusia yang jahat. Manusia yang suka beramal buruk.

Manusia hebat menurut Al-Qur’an, bukanlah manusia yang menguasai teknologi atau yang pintar otaknya belaka. Manusia hebat adalah yang akhlaknya hebat. Yang tingkah lakunya hebat: suka ibadah, suka menolong orang, suka mendamaikan orang yang bertengkar, dan akhlak-akhlak terpuji lainnya.Untuk apa cerdas, kalau tingkah lakunya memuakkan. Seorang Mukmin berusaha dalam hidupnya untuk menjadi orang yang cerdas dan mulia akhlaknya.

Karena itu Al-Qur’an menyatakan,

إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الَّذِينَ كَفَرُوا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.” (QS. al Anfaal 55)

وَكَذٰلِكَ حَقَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّهُمْ اَصْحٰبُ النَّارِۘ

“Demikianlah (sebagaimana berlaku kepada umat terdahulu), ketetapan Tuhanmu itu berlaku pula bagi orang-orang yang kafir bahwa mereka adalah para penghuni neraka.”

Maka kita sebagai Muslim, jangan takjub melihat kemajuan mereka. Meski kaum kafir saat ini menguasai dunia, tidak lama lagi dunia akan diatur kaum Mukmin. Prediksi Rasulullah bahwa di akhir zaman nanti terbentuk ‘Khilafah Islamiyah Ala Manhaji Nubuwwah’ bukan suatu yang mustahil. Al-Qur’an mengingatkan,

أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَآثَارًا فِي الْأَرْضِ فَمَا أَغْنَىٰ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi, lalu mereka memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu lebih banyak dan lebih hebat kekuatannya serta (lebih banyak) peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka.” (QS. Ghafir 82)

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nuur 55)

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button