Hijrah
Salah satu kemajuan Barat, karena mereka terus memperbarui pemikiran mereka, mulai dari Yunani hingga ke ilmuwan mereka sekarang. Bahkan mereka juga kadang mengambil pendapat ulama-ulama Islam. Sayangnya dalam hal keilmuan, mereka membuang konsep tauhid. Sehingga keilmuan mereka menjadi sekuler dan mengalami krisis kemanusiaan
Maka saatnyalah 1444 Hijriyah ini, kita berhijrah. Tinggalkanlah melarang atau membatasi para mubaligh yang bagus keilmuannya. Melarang seorang ustadz berceramah di sebuah daerah, sebenarnya kini nggak ada gunanya. Karena para ustadz itu bisa berceramah lewat youtube atau internet. Dan para santri atau aktivis Islam yang aktif, ia akan mencari ilmu dimanapun, baik online atau offline.
Sikap seorang muslim itu harusnya menyimak baik-baik pemikiran, ucapan atau tindakan seseorang. Bukan antipati. Ia dapat mengambil hikmah dari berbagai pendapat tokoh dunia atau tokoh masyarakat. Kalau itu baik dan tidak bertentangan dengan syariat, ia ambil. Kalau tidak baik, ia tinggalkan atau ia kritisi. Ia selalu ingin mengikuti pendapat atau pemikiran terbaik. Al-Qur’an mengingatkan, “Yaitu yang mendengarkan, lalu mengikuti yang terbaik. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat/Ulil Albab.” (QS Az Zumar 18). []
Nuim Hidayat, Dosen Akademi Dakwah Indonesia Depok.