QUR'AN-HADITS

Hikmah Peristiwa Isra Mi’raj Menurut Tafsir Marāh Labīd

Seperti yang sudah diketahui bersama, bahwa terjadinya Isra dan Mir’aj merupakan suatu peristiwa yang sangat agung dan penuh makna bagi masyarakat Muslim. Peristiwa ini merupakan sebuah perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw dari masjid al-Haram ke masjid al-Aqsa (Isra’) yang kemudian naik sampai ke langit (Mi’raj).

Keagungan dari peristiwa Isra’ Mi’raj inipun, telah Allah abadikan di dalam QS. Al-Isra [17]: 1 secara detail, berikut ayat beserta arti.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Isra [17]: 1).

Meskipun demikian, jika kita hanya berpatokan pada ayat ini secara literal, maka tidak akan menemukan hikmah dan sebab-musabab mengapa Allah memilih memperjalankan Nabi dari masjid al-Haram yang ada di Makah ke Masjid al-Aqsa yang berada di Palestina hanya dengan satu malam, yang kemudian diangkat menuju Sidratul Muntaha. Oleh karena itu, perlu sekiranya untuk kita mengetahui hikmah dibalik peristiwa ini dengan merujuk kepada kitab tafsir karya para ulama.

Terdapat salah satu kitab tafsir karangan ulama lokal yang membahas mengenai hikmah dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Kitab tafsir tersebut bernama Marāh Labīd karya Syekh Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, atau yang sering kita kenal Syekh Nawawi al-Bantani. Dalam kitab Tafsir ini dijealaskan secara rinci terkait penjelasan dan hikmah dari Isra’ Mi’raj, sekalipun memang tafsir ini tidak membedah kata per-kata.

Syekh Nawawi al-Bantani memulai tafsirannya dari frasa “Subhāna allazī asrā Bi’abdihī” yang dimaknai sebagai perjalanan seorang hamba yakni Nabi Muhammad. Selanjutnya kata “Lailan” menurutnya merupakan bagian dari malam hari, maksudnya adalah hanya sebagian malam saja. Kemudian frasa “Minal Masjidil Harām” menjelaskan bahwa Masjid al-Haram yang terletak di Makah atau lebih spesifiknya dari rumah Ummu Hani binti Abi Thalib.

Sementara frasa “Ilal Masjidil Aqsā” dikatakan sangat jauh dari bumi, namun dekat untuk menuju ke langit. Oleh karena itu masjidil aqsa dijadikan tempat kedua, setelah masjid al-Haram. Dan masjid al-Aqsa disebut juga masjid Baitul Maqdis. Terkait dipilihnya Baitul Maqdis untuk dijadikan sebagai tempat Isra’ Nabi Muhammmad Saw. Syekh Nawawi al-Bantani menyebutkan di dalam tafsirannya dengan beberapa hikmah yang ada.  

Pertama, hikmah Isra’ Nabi Muhammad saw ke Baitul Maqdis agar ia dapat naik ke langit dengan berdampingan (dekat). Hal ini didasarkan pada riwayat Ka’ab, bahwa pintu langit yang menjadi tempat naiknya para malaikat sejajar dengan Baitul Maqdis.

Kedua, disebutkan bahwa alasan dipilihnya Baitul Maqdis sebagai tempat Isra’ Nabi Muhammad Saw ialah tanah Syam yang merupakan tanah pilihan Allah. Sebagaimana dalam hadits shahih disebutkan bahwa tanah Syam ialah tanah yang paling utama setelah tanah Haramain dan menjadi tanah pertama yang menampakkan kuasa Allah.

Ketiga, hikmah Isra’ Nabi Muhammad Saw ke tanah Baitul Maqdis ialah untuk menampakkan kebenaran kepada orang-orang yang tidak percaya atas Mi’raj-nya (naiknya) Nabi Muhammad saw ke langit. Sebab jika Nabi Muhammad Saw langsung naik dari Makkah menuju langit, tidak akan ada bukti konkret yang dapat menjelaskan peristiwa tersebut. 

Diceritakan, pada saat Nabi Muhammad Saw menyebutkan bahwa ia diperjalankan ke Baitul Maqdis, kemudian orang-orang Quraiys yang pernah mengunjunginya bertanya hal-hal yang berkaitan dengan Baitul Maqdis. Nabi Muhammad Saw menjawab semua pertanyaan mereka dengan benar, sehingga mereka mengatahui, bahwa Nabi Muhammad Saw benar telah diperjalankan ke Baitul Maqdis. Dalam hal ini peristiwa Isra’ merupakan bukti nyata bagi peristiwa Mi’raj.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button