HNW Harap Lawatan Prabowo ke Timteng Bisa Hentikan Genosida dan Merdekakan Palestina

Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA mengapresiasi lawatan Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara di Timur Tengah (Timteng), yang salah satu agendanya adalah membahas terkait penyelesaian masalah Palestina dengan kepedulian dan perlindungan terhadap warga Gaza.
Hidayat juga berharap agar kunjungan itu menjadi langkah kongkret untuk dapat mewujudkan hasil yang produktif; berhentinya penjajahan dan tragedi kemanusian dan terbayarnya hutang mensejarah Indonesia yaitu mewujudkan kemerdekaan Palestina.
“Yang dilakukan Presiden Prabowo adalah respons positif Beliau untuk mewujudkan harapan agar Indonesia berperan lebih aktif dan menemukan solusi efektif untuk mengakhiri tragedi kemanusiaan di Gaza dengan hadirnya perdamaian di Palestina. Dan ini sejalan dengan sikap Presiden Prabowo yang selalu mendukung perjuangan bangsa Palestina yang disampaikan secara terbuka dalam berbagai kesempatan, seperti pada pidato pelantikan sebagai Presiden di depan Sidang Paripurna MPR (20 Oktober 2024) dan juga saat menghadiri KTT D-8 di Kairo pada 17-19 Desember 2024 lalu. Bahkan dalam kesempatan itu Presiden Prabowo secara terbuka menyerukan pentingnya menghimpun kekuatan seluruh anggota D8 dan OKI untuk membela Palestina agar merdeka” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
HNW sapaan akrabnya mengatakan kunjungan Prabowo yang antara lain akan bertemu dengan empat pimpinan negara anggota Liga Arab (Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar dan Yordania) diharapkan bisa menyegarkan komitmen dan menyamakan persepsi dalam membantu rakyat Gaza dan mewujudkan negara Palestina merdeka. Karena negara-negara itu secara resmi hadir dalam KTT Luar Biasa Liga Arab pada 6 Maret 2025, dan mereka bersama Liga Arab telah secara aklamasi menyepakati menolak proposal Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi/mengevakuasi warga Gaza keluar Palestina, mereka juga menyepakati mendukung kemerdekaan Palestina, mendorong kelanjutan gencatan senjata, serta berkomitmen membangun kembali Gaza.
“Dua dari empat negara Liga Arab yang menyepakati hasil KTT itu, yakni Mesir dan Qatar, malah merupakan inisiator dan mediator dicapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Sehingga mestinya Qatar dan Mesir bisa diajak berperan lebih nyata untuk realisasikan kesepakatan KTT Liga Arab itu, yang sepenuhnya juga diterima dan didukung oleh faksi-faksi pejuang Palestina termasuk HAMAS,” ujarnya.
Selain itu, negara lain yang dikunjungi oleh Presiden Prabowo adalah Turki yang merupakan negara anggota OKI yang sangat berpengaruh. Dan Turki bersama Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar dan Yordania juga hadir pada Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-OKI) pada 7 Maret 2025 lalu di Jeddah, Arab Saudi. Di dalam KTM LB OKI itu, dimana Menlu RI Sugiono juga hadir, di antara keputusan utamanya adalah mendukung keputusan-keputusan KTT Liga Arab di atas.
Namun, lanjut HNW, pasca sejumlah pertemuan dan kesepakatan penting di atas, kondisi di Gaza tidak semakin membaik sebagaimana diharapkan dari keputusan-keputusan tersebut. Malah semakin memburuk, karena Israel mengingkari kesepakatan gencatan senjata, bahkan memblokade total Gaza dengan melarang masuknya bantuan kemanusiaan, logistik, listrik dan air. Bahkan Israel kembali melakukan serang-serangan yang lebih gila dengan senjata-senjata mematikan bantuan dari AS yang menewaskan lebih dari seribu warga Gaza pasca gencatan senjata atau menambah korban lebih dari 50 ribu jiwa pasca serangan Israel sejak 2023, sebagian besar mereka warga sipil dari anak-anak, kaum perempuan, lansia, tenaga medis dan wartawan.
“Wajar bila Dunia semakin mengecam Israel yang terus melakukan genosida bahkan holocaust terhadap warga Gaza. Israel makin menampakkan diri sebagai negara yang tidak menginginkan perdamaian, tidak menghendaki adanya negara Palestina. Dan bahkan Perdana Menteri Netanyahu menegaskan bahwa targetnya bukan hanya menguasai Gaza, tetapi juga mengubah peta Timur Tengah dengan menghadirkan mimpi negara Israel raya. Ini menunjukkan wajah asli Israel sebagai negara penjajah dan ekspansionis,” ujarnya.
HNW mengatakan tentulah Presiden Prabowo ketika berangkat ke Timur Tengah sudah membaca dinamika dan fakta-fakta tersebut. Dan ketika beliau berangkat dengan membawa semangat Gerakan Non-Blok yang dahulu diinisiasi oleh Presiden Soekarno, tentu Presiden Prabowo juga tahu bahwa sekalipun saat itu Presiden Soekarno menyerukan gerakan non-blok, tetapi sikapnya sangat jelas dan tegas yakni berada pada blok pro kemerdekaan karenanya ia mengundang Palestina (as Sayyid al Amin alHusaini) hadir dalam KTT Asia Afrika di Bandung, 18 April 1955, dan Bung Karno juga berada dalam blok melawan penjajahan termasuk penjajahan terhadap rakyat Palestina, karenanya Bung Karno tegas menolak mengundang Israel untuk berpartisipasi dalam Asian Games pada 1962 di Jakarta.
“Sikap Bung Karno itu adalah penerjemahan yang paling Shahih terhadap alinea pertama dari pembukaan UUD 1945. Kemudian, sikap itu dilanjutkan oleh semua Presiden Indonesia, termasuk Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo, yakni menolak penjajahan dan membela kemerdekaan Palestina. Bahkan, Presiden Jokowi pernah secara terbuka menyatakan bahwa Indonesia memiliki hutang menyejarah terhadap Palestina, yakni kemerdekaan Palestina karena semua negara yang diundang hadir dalam KTT Asia Afrika di Bandung, semuanya sudah merdeka kecuali Palestina. Sikap berada dalam blok membela perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka juga sudah berkali-kali disuarakan oleh Presiden Prabowo sendiri, dan itulah yang sesuai dengan konstitusi yang berlaku di Indonesia,” tukasnya.
Oleh karena itu, di saat kunjungan Presiden Prabowo terjadi di bulan April, bulan KAA Bandung, dan di tahun 2025 sebagaiamana biasa, akan diselenggarakan peringatan 10 tahunan KTT Afrika Asia, Presiden Prabowo dapat kembali menyegarkan hadirnya semangat tersebut.