Ibu Dekap Islam, Agar Fitrahmu Terjaga
Luar bisa memilukan saat mengetahui berita seorang ibu yang seharusnya menjadi tempat berlindung bagi anak-anaknya tidak terjadi pada sosok ibu berinisial KU. Ibu dari tiga orang anak ini merupakan warga desa Tonjong, Kecamatan Tonjong Kab. Brebes, melakukan penganiayaan terhadap ke tiga anaknya, hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lagi dalam perawatan tim medis.
Fakta ini membuat sedih bercampur marah dan bertanya-tanya ada apa dengan sang ibu hingga tega melakukan itu? Beredar video di media sosial, saat ibu ini diajak ngobrol, dia mengatakan tidak gila, hanya ingin menyelamatkan anak-anaknya agar tidak menderita.
KU menganggap dengan mengakhiri hidup anak-anaknya akan mengakhiri persoalan hidup mereka. Beban hidup membuat yang berat membuat dia kehilangan fitrah keibuannya.
Padahal kedudukan seorang ibu sanggatlah mulia, memiliki kedudukan tinggi, dihormati hingga Allah memuliakan dengan meletakkan surga-Nya di bawah telapak kaki ibu, sebagaimana ridha Allah terletak pada ridha kedua orang tua. Rasulullah pun memosisikan ibu berhak diperlakukan lebih dari ayah, sebagaiman sabda Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya.” (HR. Al Bukhari).
Dekap Islam
Lemahnya pertahanan ibu dalam menjaga fitrahnya, banyak faktor yang melatar belakanginya, baik faktor internal dari ibu atau faktor luar (lingkungan). Faktor internal bisa jadi kepribadian ibu yang memiliki karakter khas, tetapi apapun kepribadian seseorang bila setiap persoalan hidup dikembalikan pada Islam, insyaallah akan ada jalan keluarnya.
Ya, kepribadian seseorang dapat terbentuk dengan baik bila didukung dengan pola pikir Islam. Pola pikir Islam akan didapatkan saat mengkaji Islam secara kaffaah. Islam tidak hanya dijadikan sebagai aktivitas ibadah semata, tetapi Islam menjadi problem solving dalam kehidupan ini.
Namun bila, ibu jauh dari dekapan Islam dan menjauh dari jamaah yang selalu mengingatkan dalam kebaikan. Tentu, godaan syaitan akan kencang hingga bisa membuat lemahnya iman, hal inilah yang bisa membuat sosok ibu menjadi zombie yang menakutkan.
Maka, keimanan dan ilmu yang kuat kepada sang Khalik akan membuat ibu kuat menjalani badai kehidupan. Sehingga ibu bisa menjadi madrasah (tempat pendidikan) yang terbaik bagi anaknya.
Faktor eksternal pun tidak bisa dimungkiri kadang juga memicu ibu menjadi stress. Kondisi yang jauh dari suami membuat ibu kehilangan tempat untuk berbagi kepenatan lahir dan batin. Terlebih lingkungan yang membuat kondisi ibu tidak nyaman menjalankan perannya.