Ibu Kota Baru Bisa Bernasib Seperti Esemka
Jakarta (SI Online) – Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, pemindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur kurang tepat, utamanya dari sisi waktu. Sebab, menurut Fadli, kondisi ekonomi global saat ini sedang melemah dan tidak ada tanda-tanda akan membaik dalam waktu dekat.
Ia khawatir pemindahan ibu kota hanya akan menjadi angan-angan besar Jokowi tapi sulit untuk diwujudkan seperti halnya nasib mobil Esemka.
“Sekarang kita masih terseok-seok dan apalagi di situasi ekonomi global seperti sekarang, menurut saya ini nanti nih presiden nanti ujungnya cuma jadi angan-angan aja gitu, seperti Esemka, diomongin gak jadi,” kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Tak hanya itu, Fadli mengatakan, bahwa pemindahan ibu kota tak bisa dilakukan dengan serampangan. Tetapi memerlukan kajian yang matang dan mendalam.
Dia melanjutkan, memindahkan ibu kota ini bukan persoalan memindahkan rumah, memindahkan satu dua properti, ini memindahkan termasuk memori kolektif bangsa.
“Karena memori kolektif bangsa kita ini ada di Jakarta. Hari lahirnya Pancasila, hari proklamasi, tempat proklamasi, Undang-Undang Dasar 45. Ini hampir sebagian besar memori kolektif yang menyatukan bangsa ini ada di Jakarta. Jadi menurut, saya masih perlu dikaji lagi,” terang Fadli.
Fadli pun menilai bahwa Jokowi terlalu tergesa-gesa soal pemindahan ibu kota ini. Pasalnya, lazimnya pemindahan ibu kota memerlukan waktu yang cukup lama.
“Saya baca statementnya diharapkan tahun 2023-2024 mungkin berharap ini menjadi legacy di masa pemerintahannya. Jadi ada yang ditinggalkan, ada yang dikenang gitu. Padahal menurut saya tidak semudah itu, rancangan pemindahan Ibu kota itu bisa 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun. Jadi tidak bisa menurut saya sesederhana seperti orang mau memindahkan ibu kota-ibu kota yang lain,” katanya.
sumber: teropongsenayan.com