Ibu Kota Negara Baru Hanya Mimpi
Coba bencana-bencana itu akan datang bertubi-tubi
Yang akan susah teratasi
Membuat bangsa ini jauh dari peduli menghayati dan memaknai “Harkat, martabat dan hakekat Ibu Pertiwi yang anak-anaknya rakyat berseri-seri meraih cita-cita kemakmuran menanti”
Seperti yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan-pahlawan sejati
Seperti yang telah diwujudkan para pendiri-pendiri negeri
Tentang kemerdekaan hakiki
Lantas, buat apa kemerdekaan kedaulatan jika tanah air dijual ke cukong-cukong asing demi ibukota baru ini?
Apalagi ke RCC Beijing sungguh jadi tak sudi setengah mati
Sepenuh mati pun menjadi mujahidi
Kenapa?
Karena rakyat pribumi pertiwi sudah terinjak-injaki
Oleh penguasaan ekonomi yang meski mereka minoriti
Sudah lebih separuh negeri mereka berangus kantongi
Jurang kesenjangan dan kemiskinan telah diciptakan oleh penguasa pemimpi
Tak pernah dihiraukan dan diperbaiki
Wajar membuat pribumi iri dengki
Meski tak diajarkan oleh agama dan guru-guru pembimbing kami
Malah kini penguasa memberi hati lagi dan lagi….
Lagi karena akan datangkan dari RRC ke sini
Penduduknya yang sudah kaya menikmati pungguk-pungguk keindahan negeri
Di Kalimantan Timur yang sungguh satu dari laksa jutaan mutu manikam dari pulau dan kepulauan elok nan asri bumi tanah air pertiwi …..
Belum lagi nanti merampas lahan konservasi
Penduduk adat yang sudah berabad-abad menyatu alami dengan harmoni
Mana ada cara bisa yang akan mengganti
Lebih lagi dengan kearifan lokalnya yang mumpuni
Kita tidak saja kehilangan jati diri bahkan kebudayaan yang bernilai tinggi
Atau belum lagi kita akan bermasalah dengan keamanan teritori
Di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Selatan terusiki
Gara-gara Natuna yang bangsa ini miliki
Ada kawasan laut dan pulau Natuna yang memang sudah lama kita inkcrah sah berdaulat dimiliki
Tapi RRC ini merecoki
Mengaku pula bagian dari negeri mereka sendiri
Apakah kemudian kita takut tak punya nyali membiarkan Natuna tak ada lagi?
Dengan perang terbuka akan siapkah negara ini?
Dan ini yang paling berbahaya bagi seluruh negeri
Dengan urusan yang menyentuh tidak sekedar masalah idiologi
bahkan perihal agama-agama samawi
Islam mayoritas, dan agama-agama lain yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa adalah keyakinan rakyat Indonesia yang diimani
RRC Komunis yang menghardik dunia bahwa Tuhan tidak ada dan mati
Apakah bangsa seperti ini yang patut kita sanjungi dan junjungi?
Terlebih, kita punya sejarah kelam dengan PKI
Partai yang pernah merantai politik Republik ini dengan PKC-RRC ingin merebut negeri pertiwi
Korbannya para jenderal, ribuan rakyat dan santri
Yang penderitaannya tak terperi membekas hingga kini
Takkan termaafkan dan terampuni dari generasi ke generasi
Maka, sudahilah mengerek-ngerek pulas nyenyak tak berarti Bangunlah dari tidur wahai para pemimpin pemimpi ilusi
Terutama wahai Presiden Jokowi
Yang tinggal sejengkal waktu sampeyan berhenti
Berbakti dan mengabdi lah sesungguh-sungguh
nya bagi tanah air dan pertiwi
Saat inilah di titik akhiri
Sejumput saja kebaikan sampeyan beri ketika tinggalkan jabatan diakhiri
Gampang kok, mimpi itu sampeyan lunasi
Lihatlah Indonesia dengan realitas yang benar-benar sampeyan sadari..
Daripada tak seimbang yang akan sampeyan bayari hanya sekedar urusan Ibukota baru kau pindahi
Kalau kedaulatan rakyat dan negeri
Sampeyan gadai…
Urusan bakal panjang tidak sampai di sini dan kini
Bahkan Indonesia ke depan nanti
Wallahu’alam Bishawab
Dairy Sudarman, Pemerhati Politik dan Kebangsaan.