Idul Adha di Al-Aqsa, Siaga Menghadang Gerombolan Israel
Al Quds (SI Online) – Dengan kesiagaan mereka di halaman Masjid Al-Aqsa dan takbir Idul Adha, ribuan warga Palestina pada hari pertama Idul Adha menghadang pasukan pendudukan penjajah Israel dan gerombolan pemukim pendatang Yahudi. Mereka menjadi tembok melawan upaya untuk memaksakan realitas baru Yahudi di tempat suci kiblat pertama kaum Muslimin tersebut.
Sejak ada seruan kelompok ekstremis Yahudi untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa pada hari raya Idul Adha untuk memeringati apa yang mereka sebut “Penghancuran Kuil”, seruan dari pihak Palestina terus meningkat untuk melawan upaya ini dengan mengaktifkan empat langkah luar biasa di Masjid Al-Aqsa. Demikian lansir Pusat Informasi Palestina, Selasa (13/8/2019).
Lembaga-lembaga Islam di kota al-Quds mengumumkan penutupan semua masjid di al-Quds dan menggelar shalat Idul Adha hanya di Masjid Al-Aqsa. Mereka menyerukan jamaah untuk meunu masjid Al-Aqsa. Departemen Fatwa mengeluarkan fatwa yang menjelaskan diperbolehkan untuk menunda kurban di hari kedua untuk bersiaga di masjid Al-Aqsa di hari pertama.
Departemen Fatwa juga mengumumkan penundaan sholat id selama satu jam untuk memobilisasi sebanyak mungkin jamaah di masjid.
Puluhan ribu warga Palestina menyambut seruan tersebut dan melaksanakan shalat Idul Adha di masjid Al-Aqsa setelah penundaan satu jam. Diperkirakan sekitar 100.000 warga Palestina turut ambil bagian dalam shalat ini, mereka melawan pembatasan yang diberlakukan penjajah Israel. Sementara itu ribuan lainnya terus mempertahankan keberadaan mereka selama berjam-jam di dalam area masjid Al-Aqsa.
Polisi Israel meninjau kembali penilaian awalnya. Konsekuensinya mereka harus mencegah kawanan pemukim pendatang Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsa selama 3 jam. Setelah itu ratusan dari mereka (pemukim Yahudi) menyerbu masjid di bawah perlindungan pasukan pendudukan penjajah Israel.
Ribuan warga al-Quds menghadang upaya tersebut. Area Masjid Al-Aqsa berubah menjadi medan perang yang diselingi dengan tindakan represif pasukan penjajah Zionis, tidak peduli terhadap orang-orang tua, wanita dan anak-anak. Semua tidak ada yang selamat dari tindakan represif keras pasukan penjajah Zionis.
Bulan Sabit Merah (BSM) Palestina mengumumkan bahwa jumlah korban luka meningkat menjadi 61, sebagai akibat dari penyerbuan pasukan pendudukan penjajah Israel dan puluhan pemukim pendatang Yahudi ke dalam area masjid.
BSM Palestina mengatakan, “Kru kami menangani 61 korban, 14 di antaranya dipindahkan ke Rumah Sakit Makassed, Hadassah Ein Karem dan korban cedera lainnya dirawat di lapangan.”
Seorang sukarelawan dari Bulan Sabit Merah Palestina terkena bom suara di tangan dan dipukuli oleh pasukan pendudukan penjajah Israel selama konfrontasi di Masjid Al-Aqsa.
Menurut para saksi mata, polisi penjajah Israel menyerang para jemaah dua kali sejak pagi ini, menggunakan bom suara, pemukulan, dan menangkap setidaknya tiga pemuda.
Departemen Wakaf Islam di al-Quds mengatakan bahwa untuk pertama kalinya 1336 pemukim pendatang Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsa selama hari raya Islam dan di tengah kemarahan Palestina secara luas.
Firas al-Debs, pejabat media di Departemen Wakaf Islam di al-Quds, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers, “Sebanyak 1336 ekstrimis Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsha di pagi dan malam setelah pelanggaran secara terang-terangan dilakukan pemerintah pendudukan penjajah Israel ketika mengizinkan ekstremis Yahudi untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa pada hari pertama Idul Adha.”
Dia menambahkan bahwa selama penyerbuan terjadi “serangan terhadap puluhan jamaah dan mencatat puluhan jamaah mengalami luka-luka antara sedang hingga ringan.”
Gerakan Hamas menegaskan bahwa kegilaan pemerintah pendudukan penjajah Israel dan para ekstremisnya yang menyerukan untuk menodai Masjid Al-Aqsha akan mendatangkan bencana bagi mereka. Hamas menegaskan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah garis merah dan tidak akan main-main dan sembrono untuk melindunginya.
Hamas menuding penjajah zionis sebagai pihak yang harus bertanggungjawab atas dampak kejahatan nyata ini, yang memicu suasana memanas, seperti yang pernah menimpa Masjid Al-Aqsa sebelumnya, yang akan menjadi bara perjuangan rakyat dan bahan bakar revolusi di sepanjang sejarah perjuangannya.
Hamas menyerukan kepada segenap elemen bangsa Palestina untuk bersatu membantu warga Palestina di Al-Quds, dan mendukung pertempuran mereka melawan penjajah dan para pemukim zionis, sampai datang janji Allah untuk membebaskan Al-Quds, dan membersihkan Al-Aqsa dari penodaan perampok zionis.
Hamas menyatakan, dalam suasana hari raya Idul Adha dan kurban, warga Al-Quds bersatu membela Masjidil Aqsa, dan menorehkan konsistensi perjuangan mereka menghadapi penjajah zionis.
Warga Al-Quds mencatatkan kemenangan baru dalam rangkaian kemenangan penuh berkah, dan menggagalkan rencana serbuan luas zionis, serta mampu mengusir kawanan ekstrimis zionis dari Masjid Al-Aqsa.
Hamas menegaskan, bangsa Palestina membuktikan komitmen mereka membela Masjidil Aqsha, dan bersiap penuh memperjuangkan kehormatannya, menggagalkan rencana yahudisasi dan pembangian Al-Aqsa. Hamas menegaskan Al-Aqsa sebagai batas toleransi, yang akan diperjuangan dengan serius, dan tidak akan membiarkan penjajah dan pemukim zionis untuk menguasai Al-Aqsa.
sumber: infopalestina