SIRAH NABAWIYAH

Ikuti Perjuangan Rasulullah Saw

Jawabannya tidak lain adalah karena Beliau Saw tidak mengarang-ngarang sendiri jalan hidup yang beliau tawarkan kepada masyarakat Quraisy. Beliau Saw hanya menyampaikan risalah yang beliau terima, ilmu dari langit, wahyu dari Allah SWT Pencipta dan Pemelihara manusia, Dzat Yang Maha Tahu jalan hidup apa yang terbaik buat manusia!

Dari ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Beliau Saw sudah jelas bahwasanya dakwah memang memerlukan pemikiran dan pengetahuan:

“Bacalah dengan menyebut nama Rabbmu yang telah menciptakan (segala sesuatu). Dia menciptakan manusia dari se-suatu yang digantungkan (di-dinding rahim). Bacalah, dan Rabbmulah (pencipta sekalian alam) yang paling pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam (baca-tulis). Dia mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al Alaq: 1-5).

Juga firman-Nya: “…Dan Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) dan hikmah (As Sunnah) kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangatlah besar atasmu.” (QS. An Nisaa’: 113).

Rasulullah mengajarkan penjelasan atau perincian ayat-ayat Al-Qur’an yang diterima dari Allah SWT kepada para sahabatnya dan menyuruh mereka memahami, menghafalkan serta menyebarluaskan kepada seluruh manusia dengan jujur/amanah tanpa mengubah teks-teks Al-Qur’an sebagai pusaka kehidupan yang sejati sepeninggal beliau. Seperti pesan Umar bin Khathab kepada kaum muslimin:

“Pahamilah hukum-hukum agama, sebelum kamu diangkat menjadi pemimpin”.

Kekuatan iman terhadap kebenaran dan kesempurnaan Islamlah yang menjadi inti kekuatan perjuangan pada diri Rasulullah Saw.

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya agama yang diridlai di sisi Allah SWT hanyalah Islam.” (QS 3 Ali Imran 19).

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agama-mu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah Kuridhai Islam sebagai agama bagimu.” (QS. Al Maidah 3).

Setiap muslim yang cinta kepada Rasulullah Saw, apapun profesinya, pada hakikatnya adalah pengemban dakwah. Maka dia harus memiliki sikap dan tindakan seperti Beliau Saw. Dia mesti yakin akan kebenaran dan kesempurnaan Islam, lalu mematrikan hal itu ke dalam dirinya.

Dalam menjalankan tugas dakwah dia mesti ikhlas serta ridha terhadap risiko dan hasil dari berdakwah. Dia mesti jujur, terus terang, lugas dan berani. Dia mesti memiliki kekuatan pribadi sebagai pengemban dakwah. Dia mesti memiliki sikap agresif untuk mengungkap kepalsuan-kepalsuan atau hal-hal yang bertentangan dengan akidah Islam tanpa melihat hasil yang dicapai atau akibat yang terjadi.

Selain itu harus ada kedaulatan mutlak bagi ideologi Islam tanpa mempertimbangkan lagi apakah disetujui masyarakat banyak atau tidak, apakah sesuai dengan tradisi masyarakat atau bertentangan serta apakah diterima masyarakat setempat atau tidak.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button