Imam Abu Hanifah, Pedagang dan Ulama Besar Pendiri Mazhab Hanafiyah
Imam Abu Hanifah merupakan salah satu imam mazhab dalam Ahlussunnah wal jamaah. Ia merupakan pendiri Mazhab Hanafiyah.
Nama asli Imam Abu Hanifah adalah An-Nu’man bin Tsabit bin Zuwatha. Ada juga yang menyebutkan an-Nu’man bin Tsabit bin al-Marzaban. Beliau lahir di Kuffah (salah satu kota besar di Irak) pada 80 H/ 659 M.
Beliau lahir ketika pada masa kekhalifan Bani Umayyah yaitu saat kekuasaan Abdul Malik bin Marwan dan wafat dalam usia 70 tahun di Baghdad pada masa khalifah Abu Ja’far Al-Mansur, tepatnya pada tahun 150 H/ 767 M.
Imam Hanafi hidup di dua masa kekhalifahan yakni Daulah Bani Umayyah dan Daulah Bani Abbasiyah.
Ahli tarikh berbeda pendapat terkait dengan nama Imam Hanafi. Pertama, beliau mempunyai putra namanya Hanifah, sehingga Imam Hanafi lebih dikenal dengan nama Abu Hanifah yaitu ayahnya Hanifah.
Kedua, Imam Hanafi diambil dari nama Hanifah yang artinya orang yang saleh, dikarenakan beliau ini adalah orang yang saleh dan takwa.
Ketiga, dilihat dari keluarganya yang berasal dari negara Persia yaitu Hanifah yang berarti tinta. Karena beliau lebih banyak menulis.
Keluarga Imam Hanafi tercatat sebagai keluarga pedagang. Ayahnya adalah seorang pedagang besar dan merupakan garis keturunan dari Rasulullah Saw sedangkan Ibunya bukan orang yang terkenal ahli sejarah. Beliau sangat taat kepada kedua orang tuanya.
Imam Hanafi juga terjun kedalam dunia perdagangan, disamping berdagang beliau sangat tekun menghafal Al-Qur’an dan rajin belajar tentang ilmu nahwu, hadits, qira’at, sastra, teologi dan ilmu-ilmu lainnya.
Beliau memutuskan terkait soal-soal tentang keilmuwan. Beliau pernah belajar ilmu fiqih kepada Humad bin Sulaiman.
Semasa hidupnya, Imam Hanafi pernah belajar kepada banyak guru termasuk dari kalangan tabi’in. Diantaranya adalah Imam Nafi’ Muala Ibnu Umar, Imam Atha bin Abi Raba’ah dan Imam Hammad bin Abu Sulaiman (orang berilmu ahli fiqh yang terkenal).