Infak Membawa Berkah
Infak memiliki hubungan yang erat dengan akhirat. Sebab manusia akan menuai kebaikan di akhirat dari infak di jalan Allah yang dilakukannya semasa hidup di dunia.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ، إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا ” متفق عليه
Dari Abu Hurairah رَضِيَ الله عَنْهُ bahwa Rasulullah َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّم bersabda: “Tidaklah ada satu hari ketika para hamba berada dipagi hari, melainkan dua malaikat senantiasa turun, lalu salah satunya berkata: Ya Allah, berilah ganti orang yang berinfak, dan yang lainnya berkata: Ya Allah, berilah kerugian kepada orang yang kikir.” (Muttafaq Alaihi)
Allah Ta’ala berfirman,
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَشَآءُ ۗ وَاللَّهُ وٰسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. [QS. Al-Baqarah: Ayat 261]
Al Hasan Al Bashri berkata, “Sejahat-jahat teman adalah uang dan harta-benda. Keduanya tidak akan bermanfaat untukmu kecuali ketika keduanya berpisah denganmu.”
Harta adalah nikmat. Barangsiapa takut kepada Allah dalam masalah harta, lalu membelanjakannya sesuai dengan yang diridhai-Nya, memberi makan fakir miskin, serta mengeluarkannya untuk menolong agama Allah dan meninggikan kalimat-Nya, niscaya Allah akan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya, Allah akan menjaganya dan memberkahi keluarga dan anak-anaknya. Memberikan kebahagiaan kepadanya di dunia, juga bahagia di akherat. Dan, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang diperjual-belikan. Ia adalah anugerah Allah bagi hamba-Nya yang ta’at dan memenuhi perintah-Nya.
Jika ada orang kaya, seorang pemimpin, direktur perusahaan ataupun seseorang yang sangat kita hormati mengatakan: “lakukanlah pekerjaan ini dan pekerjaan itu nanti engkau akan kuberi sesuatu imbalan yang besar” apakah kita akan menolak pekerjaan itu? Tentu, sedetik pun kita tidak akan terlambat untuk mengerjakan pekerjaan itu, sebab kita yakin dia (orang kaya) tersebut akan memberikan kita imbalan yang besar.
Lalu, tidak ada alasan satupun bagi kita untuk tidak yakin dan percaya akan janji Allah Azza Wajalla, Pemilik langit dan bumi, Dzat Yang Maha Agung, Maha Pengasih dan Maha Kaya. Tuhannya para pemimpin, Tuhannya orang-orang kaya, Tuhannya para direktur-direktur perusahaan.